• 29 Maret 2024 06:29

IST Penyedia Solusi Teknologi Transformasi Digital Terkemuka di Indonesia

Jakarta – GBG (AIM: GBG), pakar global dalam identitas digital, membantu bisnis mencegah penipuan dan memenuhi persyaratan kepatuhan yang kompleks, hari ini mengumumkan kemitraan solusi deteksi dan manajemen penipuan dengan PT. Infosys Solusi Terpadu (IST), penyedia solusi teknologi transformasi digital terkemuka di Indonesia.

Dengan kemitraan ini, IST akan menjual, mengimplementasikan, dan memberikan dukungan teknis lokal untuk solusi manajemen kejahatan keuangan hulu-ke-hilir GBG secara eksklusif kepada bank dan lembaga keuangan (BFI) di Indonesia.

GBG telah membantu Lembaga Keuangan (LK) tingkat atas di Indonesia dalam mendeteksi dan mencegah kejahatan keuangan yang kompleks sejak tahun 2006 dan beberapa pelanggannya di Indonesia termasuk lima dari tujuh bank BUKU 4.

Memanfaatkan kekuatan IST dalam perbankan mobile dan internet, serta hubungan yang kuat dengan mitra data lokal termasuk Dukcapil, SLIK, penyedia telekomunikasi lokal dan sumber data lokal resmi lainnya, kemitraan ini akan semakin meningkatkan kinerja deteksi penipuan dan kepatuhan GBG dalam pasar Indonesia.

Indonesia telah mengalami peningkatan yang dramatis dalam adopsi perbankan digital, seperti terungkap dalam laporan terbaru McKinsey berjudul Personal Financial Services Survey 2021.

Sekitar 78 persen nasabah Indonesia sekarang menggunakan perbankan digital secara aktif (setidaknya sebulan sekali melalui saluran online atau seluler)—naik dari 57 persen pada tahun 2017. 55 persen responden mengatakan bahwa mereka menggunakan uang tunai kurang dari 30 persen transaksi per minggu, sementara 80 persen berharap untuk mempertahankan atau meningkatkan transaksi perbankan digital mereka di masa depan.

Bernardi Susatyo, General Manager, Asia, GBG mengatakan, “Saat ini Indonesia memiliki jumlah pengguna smartphone terbesar keempat secara global dengan tingkat penetrasi smartphone sebesar 59%.

Indonesia adalah salah satu pasar utama bagi GBG, dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pencegahan kejahatan keuangan dengan memperkokoh landasan lokal.

Kemitraan dengan IST ini akan membantu kami memperkuat kemampuan go-to-market, integrasi sistem, dan pengiriman, dengan rangkaian solusi penipuan dan kepatuhan yang lebih komprehensif untuk lembaga keuangan yang memprioritaskan perbankan seluler dan Internet.”

“Selama lebih dari 15 tahun, IST hingga saat ini masih berfokus pada penyediaan layanan transformasi digital yang menciptakan atau mengoptimalkan proses bisnis, menyederhanakan pengalaman pengguna, meningkatkan kinerja dan keamanan digital untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan perubahan pasar dengan tangkas” Ujar Budi Setiono, CEO dari IST

“Kami sangat senang bisa bermitra dengan GBG untuk secara eksklusif memberikan solusi penipuan dan kepatuhan pemenang penghargaan kepada lembaga-lembaga keuangan di sini” ungkapnya.

IST adalah mitra terpercaya yang sudah bekerjasama dengan lebih dari 30 Bank dan LK Indonesia dan organisasi e-commerce termasuk BNI, BTN, BCA, CIMB Niaga, Bank Permata, Bank Syariah Indonesia, Commonwealth Bank, Bank Victoria, Bank Mayapada, Bank Aceh, Bank Jateng, Bank BJB, Bank NTB Syariah, Jasindo, Blibli dan lainnya. IST beroperasi di 3 lokasi – 1 kantor pusat di Jakarta dan 2 lokasi kantor lainnya di Yogyakarta dan Semarang.

IST menyediakan dukungan lokal dan keahlian dalam integrasi sistem sepanjang waktu. Saat ini, 90 persen dari 400 anggota tim IST sudah terlatih dalam memberikan dukungan teknis.

GBG telah dikenal sebagai satu dari top 100 fintech providers in the world oleh IDC Financial Insights, menyabet penghargaan sebagai Enterprise Fraud Category Leader dalam the Chartis RiskTech Quadrant 2021, dan penghargaan sebagai the Best Machine Learning/AI Innovation of the Year oleh Asia Risk Awards tahun ini.

By isnawati

Gadis kelahiran tahun 1995 lulusan UNPAM, yang bercita-cita ingin menjadi pengusaha agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Gadis pemalu ini bergabung di lensautama.com sebagai penulis untuk menyalurkan hobi nya karena tertular sang suami yang menjadi penulis di sebuah media lokal

Komentar pembaca