• 27 Juli 2024 10:10

LensaUtama

Jendela Cakrawala Indonesia

Inilah Sosok Dibalik Perkembangan Market Nakamichi  di Indonesia!

Lensautama.com – Nakamichi adalah sebuah brand audio terkenla dari Jepang dengan produk-produk sound-audio seperti Speaker, earphone, power soundbase, dan masih banyak lagi.

Brand Nakamichi seperti diketahui adalah brand yang memiliki segmen market di high-end, dengan harga yang lumayan mahal namun kualitas terbukti. Hal inilah yang membuat Nakamichi punya kelas konsumen tersendiri.
Nah, di Indonesia ini perkembangan market dan penjualan Nakamichi sangat bagus dari tahun ke tahun.

Pertanyaannya adalah siapa sosok dibalik kesuksesan Nakamichi di Indonesia?
Adalah seorang Rudi Hidayat, selaku CEO dari V2 Indonesia yang berada dibalik sukses Nakamichi di Indonesia.

Mengawali usaha dari menjual alat-alat elektonik, melalui salah satu divisi penjualannya Rudi menjadi pelopor market TV Plasma pertama di Indonesia pada tahun 1998.
Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya pada sekitar tahun 2001 saat sedang berlibur di Hongkong, Rudi berkunjung ke Showroom Nakamichi. Karena hobinya yang suka mendengarkan musik, Rudi pun tertarik dan membeli sebuah speaker merk Nakamichi, yang harganya mencapai 2.500 USD pada saat itu.

Singkat cerita, saat kembali ke Indonesia dan beberapa bulan mencoba speaker barunya, terpikirlah Rudi bagaimana seandainya speaker Nakamichi miliknya rusak. Kemana dia harus memperbaikinya? Saat menghubungi pihak Nakamichi untuk menanyakan hal tersebut, Rudi mendapat jawaban bahwa di Indonesia selama dua tahun Nakamichi vakum, bahkan tidak memiliki lagi Service Center. Satu-satunya yang ada yaitu di Singapura, hingga akhirnya berangkatlah Rudi ke sana untuk mempertanyakan hal tersebut.

Secara tidak sengaja, saat berada di Singapura timbulah ide untuk menjalin kerjasama dengan pihak Nakamichi sebagai agen/distributor di Indonesia.

Bak gayung bersambut, setelah berkonsultasi akhirnya pihak Nakamichi meminta Rudi untuk membuat proposal permohonan. Namun proses menjadi mitra atau agen ini tidak mudah, kurang lebih hampir setahun barulah ada jawaban.

Tahun 2002 akhirnya Rudi dan pihak Nakamichi pun menandatangani perjanjian kerjasama.
Namun baru pada tahun 2003, Rudi menjajaki market penjualan audio di Indonesia yang pada saat itu masih berkiblat ke Glodok, sebagai pusat penjualan elektronik terbesar di Jakarta, bahkan Indonesia.

Rudi yang sebelumnya telah melakukan gebrakan lewat penjualan TV Plasma, kembali mendobrak kebiasaan market elektronik dengan membuka showroom di Mal (pusat perbelanjaan modern). Melalui edukasi kepada konsumen tentang berbagai produk yang dipasarkannya, yang menjadi kunci kekuatan dan keberhasilan marketingnya selama ini.

“Edukasi merupakan kunci kekuatan dalam marketing saya. Saya mengedukasi bukan hanya kepada konsumen saja, melainkan juga ke pihak principle dari produk yang kami jual,” kata Rudi tentang filosofi marketingnya.

Showroom Nakamichi pertama milik Rudi hadir di Mal Taman Anggrek dengan konsep yang juga berbeda dari aturan dan showroom Nakamichi, yakni berkonsep butik fashion showroom Nakamichi.

Awalnya konsep showroom Nakamichi milik Rudi ini ditentang oleh pihak principle. Namun Rudi tetap mendobrak sistem konsep ini, bahkan sampai memberikan penjelasan kepada Direktur Marketing Nakamichi Jepang, hingga akhirnya mendapat persetujuan.

Dengan ilmu sales dan marketing yang dimilikinya, showroom Nakamichi di Indonesia akhirnya menunjukkan kemajuan. Dan pada tahun 2004, saat ada acara Award bagi seluruh showroom Nakamichi di dunia, Rudi pun mendapat undangan mengahdirinya.
Dalam acara tersebut, tak disangka-sangka showroom miliknya berhasil mendapatkan penghargaan (award) sebagai “The Best Showroom Nakamichi”.

Sejak saat itu semua kiblat konsep showroom Nakamichi ada di Indonesia, yaitu Showroom milik Rudi melalui V2 Indonesia.

By isnawati

Gadis kelahiran tahun 1995 lulusan UNPAM, yang bercita-cita ingin menjadi pengusaha agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Gadis pemalu ini bergabung di lensautama.com sebagai penulis untuk menyalurkan hobi nya karena tertular sang suami yang menjadi penulis di sebuah media lokal

Komentar pembaca