LensaUtama.com – PT Pertamina (Persero) telah memprediksi akan terjadi peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada arus mudik dan balik lebaran atau H-10 dan H+10 di Hari Raya Idul Fitri.
Isu mengenai kemacetan pada lebaran akan tetap terjadi lagi pada lebaran tahun 2017. Oleh karenanya persiapan ketahanan BBM terus disiapkan sejak sekarang. Mulai sekarang Pertamina telah menyiapkan satuan tugas (Satgas) untuk persiapan lebaran tersebut.
Afandi selaku Vice Presiden Fuel Marketing mengatakan beberapa persiapan yang dilakukan Satgas adalah penambahan mobil tangki dan tanker di wilayah timur, penambahan stok BBM, dan penambahan awak mobil tangki.
“Isu-isu masalah lebaran adalah terkait dengan kemacetan dan lain-lain kita sudah antisipasi. Pertama penambahan mobil tangki dan tanker wilayah timur, lalu menambah stok peningkatan konsumsi,” kata Afandi selaku Vice Presiden Fuel Marketing Pertamina di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Selasa 4 April 2017.
Berdasarkan tren penjualan dan realisasi Januari hingga Maret 2017 diprediksi konsumsi BBM jenis Premium dan Pertamax Series akan mengalami peningkatan sebesar 31 persen pada tanggal 24 Juni 2017.
“2017 kita prediksi Pertamax naik 40 persen, Pertalite naik 10 persen, dan Dex naik 10 persen,hal ini disebabkan karena masyarakat sudah paham akan kualitas bahan bakar” ujarnya.
menurut Afandi, untuk gasolin yakni solar, biosolar, dan Pertamina Dex Series diprediksi mengalami penurunan konsumsi sebesar 8,2 persen. Hal itu terjadi karena truk yang biasa mengkonsumsi solar dilarang beroperasi di jalur yang digunakan untuk mudik.
“Sementara solar diprediksi mengalami penurunan, karena lebih dari itu kendaraan gak boleh lewat jalur utama,” ucap dia.
Untuk Bahan bakar jenis Avtur juga diperkirakan akan mengalami peningkatan. Peningkatan konsumsi avtur diprediksi akan terjadi pada arus balik yakni 24-25 Juni 2017 dan arus balik pada 1-4 Juli 2017 dengan volume 15.120 Kiloliter per hari dan 15.087 per hari.
Saat lebaran nanti, lanjut Afandi juga akan terjadi peningkatan konsumsi LPG yakni 7,5 persen dari hari biasanya.