Jakarta – Komite Disiplin (Komdis) PSSI kembali mengambil tindakan tegas terhadap sejumlah pelanggaran yang terjadi di kompetisi BRI Super League 2025/2026. Melalui sidang yang digelar pada 25 September 2025, PSSI menjatuhkan tujuh keputusan disipliner, mulai dari denda finansial hingga larangan bermain kepada klub dan pemain yang melanggar regulasi.
Kasus pertama melibatkan Bali United FC. Klub berjuluk Serdadu Tridatu itu dijatuhi denda sebesar Rp30 juta akibat ulah penonton yang melempar kemasan air minum ke dalam lapangan saat laga melawan PSIM Yogyakarta pada 20 September 2025.
Sementara itu, PSM Makassar dikenai denda lebih besar, yaitu Rp50 juta, karena lima pemainnya menerima kartu kuning saat bertanding melawan Persija Jakarta pada 21 September 2025.
Tidak hanya itu, salah satu pemain mereka, Yuran Fernandes Rocha Lopes, mendapatkan hukuman tambahan berupa larangan bermain dalam empat pertandingan dan denda sebesar Rp50 juta. Ia dinilai tidak menunjukkan sikap sportif karena menolak menjabat tangan perangkat pertandingan setelah laga berakhir.
Dari laga lainnya, Muhammad Toha (Persita Tangerang) dijatuhi sanksi larangan bermain satu pertandingan dan denda Rp10 juta. Hukuman ini dijatuhkan karena ia secara langsung menghalangi peluang tim lawan mencetak gol dan menerima kartu merah dalam laga kontra Persijap Jepara pada 21 September 2025.
Pemain Persib Bandung, Frans Dhia Jirjis Putros, juga tak luput dari hukuman. Ia mendapatkan tambahan larangan dua pertandingan serta denda Rp10 juta akibat melakukan tekel keras terhadap pemain Arema FC pada 22 September 2025.
Tak hanya pemain, panitia pelaksana (panpel) Arema FC dikenai sanksi denda Rp25 juta karena dianggap gagal mengantisipasi kehadiran suporter tim tamu, yaitu Persib. Persib Bandung sendiri turut dijatuhi denda Rp25 juta karena suporternya hadir di stadion meski berstatus sebagai tim tamu, melanggar regulasi yang berlaku.
Langkah tegas PSSI melalui Komdis ini menunjukkan keseriusan federasi dalam menjaga ketertiban dan sportivitas kompetisi. PSSI menegaskan bahwa setiap tindakan tidak sportif dari pemain, klub, maupun suporter akan ditindak secara objektif dan sesuai regulasi.
PSSI berharap seluruh elemen sepak bola nasional dapat semakin sadar akan pentingnya menjaga etika, profesionalisme, dan keamanan selama berlangsungnya kompetisi BRI Super League 2025/2026.