Jakarta — Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) secara resmi mengumumkan penunjukan Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat (Head of Scouting) sepak bola nasional. Langkah ini menandai komitmen PSSI dalam memperkuat fondasi pengembangan talenta sepak bola di Tanah Air.
Simon Tahamata, mantan pemain sayap legendaris Timnas Belanda dan Ajax Amsterdam, akan bertanggung jawab dalam mengidentifikasi serta merekrut talenta potensial dari dalam negeri maupun diaspora Indonesia di luar negeri, khususnya di Belanda.
Ia akan bekerja sama erat dengan pelatih kepala Patrick Kluivert, asisten pelatih Gerald Vanenburg, Nova Arianto, dan staf teknis lainnya untuk memastikan keberlanjutan serta kualitas pengembangan Timnas Indonesia.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut baik kehadiran Tahamata dalam struktur organisasi PSSI. “Kami sangat antusias menyambut Simon Tahamata dalam keluarga besar PSSI. Pengalaman dan keahliannya dalam pengembangan pemain muda akan menjadi aset berharga dalam perjalanan kami menuju panggung dunia,” ujar Erick Thohir.
Tahamata, yang lahir di Vught, Belanda pada 26 Mei 1956 dan memiliki darah Maluku, memulai karier sepak bolanya di klub TSV Theole sebelum bergabung dengan tim junior Ajax pada 1971.
Ia kemudian bermain untuk tim utama Ajax hingga 1980, mencatatkan 149 pertandingan dengan 17 gol dan 33 assist. Bersama Ajax, ia meraih tiga gelar Liga Belanda dan satu Piala KNVB.
Setelah itu, Tahamata melanjutkan kariernya di Standard Liège, Feyenoord, Beerschot, dan Germinal Ekeren. Selama karier profesionalnya, ia mencatatkan total 604 penampilan dan 114 gol. Di level internasional, ia membela Timnas Belanda sebanyak 22 kali dan mencetak dua gol antara tahun 1979 hingga 1986.
Usai pensiun sebagai pemain, Tahamata fokus pada pengembangan pemain muda. Ia pernah melatih akademi di Standard Liège, Beerschot, Ajax Amsterdam, dan Al Ahli. Sejak 2015, ia juga mendirikan Simon Tahamata Soccer Academy yang berfokus pada pembinaan pemain muda.
Penunjukan Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat PSSI diharapkan dapat membawa angin segar dalam upaya PSSI untuk menemukan dan mengembangkan talenta-talenta muda berbakat, baik di dalam negeri maupun dari diaspora Indonesia di luar negeri.
Dengan pengalaman dan jaringan yang dimilikinya, Tahamata diharapkan dapat memperkuat fondasi sepak bola Indonesia menuju prestasi yang lebih tinggi di kancah internasional.