Jakarta – Berbisnis menggunakan mobil sedang menjadi tren saat ini. Keluwesan dalam mobilisasi merupakan salah satu peran utama untuk menjadikan jenis bisnis tersebut kian diminati. Wuling Motors dengan unit niaganya Wuling Formo Max, menangkap peluang tersebut guna merangsang bisnis yang didominasi bidang kuliner itu terus berkembang.
Founder Kopi Nako Yudis, satu dari sekian pebisnis yang mengejawantahkan ide food truck pada usaha minuman kopi miliknya.
Dari sekian pilihan, Yudis kepincut dengan Formo Max untuk dijadikan food truck, dengan harapan konsumennya bisa lebih mudah mendapatkan produknya.
Menurut Yudis, kelebihan Formo Max ialah kargonya yang luas, sehingga dapat lebih mudah di modifikasi dengan mengedepankan mobilitas dan juga ergonomis bagi barista.
“Juga cukup memuat peralatan yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan. Selain itu, performa mesinnya pun juga unggul di kelasnya,” ungkap Yudis.
“Setelah Wuling Formo Max diubah menjadi food truck, kami terkesan sekali dengan hasilnya yang unik, menarik dan Kopi Nako banget.”
Secara spesifikasi Wuling Formo Max sangat cocok buat kendaraan bisnis, mulai dari kargo yang luas dengan dimensi panjang 2.695 mm, dan lebar 1.725 mm. Dengan begitu, pas buat dimodifikasi apa saja sesuai kebutuhan bisnis.
Selain itu, membawa mesin 4 silinder 1.500cc yang didukung dengan transmisi manual 5-percepatan dan Electric Power Steering (EPS), tidak hanya nyaman dan yang terpenting konsumsi bahan bakarnya efisien.
Belum lagi fitur-fitur yang ditanamkan Wuling di mobil komersialnya itu seperti foldable remote key, pengaturan kursi dan sandaran kepala, automatic power windows, dan sun visor untuk supir.
Kemudian, kabin mobil berbanderol Rp 165 juta itu sudah dilengkapi air conditioner, head unit radio dengan 2 speaker yang bisa dikoneksikan ke USB. Oleh karena itu, Yudis melanjutkan Formo Max Kopi Nako miliknya sudah dibawa sampai ke Bali.
“Berkat Wuling Formo Max, secara bisnis kami bisa menjangkau berbagai kota tanpa harus mendirikan toko, menganalisa kemungkinan bisnis melalui ketertarikan pelanggan di suatu kota, hingga awareness untuk brand Kopi Nako agar makin dikenal di Indonesia,” ujar Yudis.
“So, food truck ini pada akhirnya bukan hanya menjual produk Kopi Nako tetapi juga menjadi branding berjalan,” pungkas dia.