Profesional Dibidang Industri Ini Akhirnya Pilih PSI Sebagai Kendaraan Politiknya

JakartaSetelah hampir dua dekade bergelut dan berkarir sebagai profesional di industri otomotif, Johannes Martuah S.T.  tertantang untuk terjun kedunia politik tanah air sebagai politikus dari Partai PSI. Johanes melihat bahwa PSI merupakan sebuah partai politik yang sangat cocok dan tepat sebagai kendaraan politiknya untuk bertarung di Pileg 2019 sebagai Caleg DPRD DKI.

Selain sebagai seorang profesional, selama ini Johanes Martuah juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan berorganisasi, bahkan saat ini dirinya tengah menjabat sebagai ketua RT. Keputusannya untuk maju sebagai wakil rakyat tersebut berawal saat melihat visi dan misi dari PSI, sebagai partai baru di kancah perpolitikan tanah air yang berisikan banyak profesional dengan memperjuangkan sikap anti intoleransi dan anti korupsi.

“Saya melihat PSI ini partai yang berbeda dan sangat cocok dengan visi saya untuk melayani lebih banyak orang. Selain kadernya bebas korupsi, saya juga melihat PSI ini visinya jelas, yakni memberantas korupsi dan intoleransi,” terang Johannes.

Caleg DPRD DKI dari PSI ini akan bertarung didapil I nomor urut 7 tersebut juga mengaku sikap politiknya ini diambilnya guna melebarkan pelayan terhadap bangsa dan negara juga bagi sesama.

Dalam industri otomotif, Johanes Martuah menjabat posisi General Manager Marketing & Sales ASEAN Operation Groupe Renaults SAS, numun tak menghentikan keinginannya untuk terus melayani .

“Saya suka bersosialisasi dengan banyak orang, sejak SMP saya sudah terpanggil melayani sesama dengan aktif berbagai kegiatan sosial. Sebagai seorang Kristiani, saya juga saat ini melayani jemaat sebagai majelis di sebuah Gereja,” sambung lulusan Master of Business Administration Cleveland State University tersebut.

Disinggung terkait fokus kerja jika dirinya terpilih mewakili PSI kursi DPRD DKI nanti, Johannes mengatakan dirinya fokus terhadap hak – hak publik, antara lain memperjuangkan hak-hak pejalan kaki , jalur pesepeda di jalan raya yang saat ini dirasa kurang aman, relokasi pedagang kaki lima, serta pengelolaan sampah yang baik.

“Saya melihat, jika dibandingkan dengan kinerja pemda sebelumnya, saat ini saya merasa ada penurunan, sebut saja terkait hak publik, pengelolaan sampah yang kurang baik, ruang terbuka publik yang terbengkalai, dan lain sebagainya,” tambah Johanes.

Selain itu, terkait masalah pengangguran, Johannes mengaku akan mendorong generasi muda kearah ekonomi kreatif dan pembekalan pengetahuan kerja lewat sejumlah pembekalan dan pelatihan.

Kembali ke tugas pokok sebagai DPRD yakni mengawasi, membuat anggaran, serta undang-undang, dengan pengalaman saya di dunia professional sedikit banyak dapat bermanfaat, selain itu tentunya semua fungsi tersebut harus pro rakyat sejalan dengan tujuan utama saya untuk melayani bangsa lebih luas,” tutup Johannes #iwan

Komentar pembaca