• 27 Juli 2024 10:57

LensaUtama

Jendela Cakrawala Indonesia

Langkah Pertama, Sembako untuk Suku Mausu Ane

LensautamaBencana Kelaparan melanda wilayah Maluku Tengah. Tiga orang Suku Mausu Ane di pedalaman Gunung Murkelle, Maluku Tengah dikabarkan meninggal dunia karena kelaparan. Merespons krisis kelaparan ini, perjalanan panjang ditempuh. Pasalnya lokasi Suku Mausu Ane, berada jauh di dalam hutan.

Tim Emergency Response Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah sampai di lokasi penyaluran bantuan. Jaraknya sekitar 12 kilometer dari Desa Murokay, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Maluku Tengah.

“Tim juga telah memberikan bantuan pertama berupa sembako untuk warga yang telah berhasil dikumpulkan di lokasi penyaluran bantuan” kata Nur Ali.

Berdasarkan data dari Raja Negeri Maneo Nikolas Boiratan diperoleh informasi bahwa, warga Suku Mausu Ane berjumlah 48 keluarga atau terdata sementara ada sebanyak 176 orang. Namun, ketika tim tiba, kata Nur Ali, jumlah yang sudah berhasil dikumpulkan baru sekitar 26 keluarga.

“Sayangnya lahan mereka diserang hama babi dan tikus, mereka pun tidak mendapatkan hasil yang sesuai kebutuhan. Mau tak mau mereka harus bertahan dengan pangan yang seadanya. Sampai akhirnya daya tahan tubuh mereka melemah, hingga jatuh sakit dan berujung fatal” tambah Nur Ali.

“Saat ini tercatat 12 orang menderita sakit yang cukup parah dan butuh penanganan segera. Ada dua orang ibu yang tengah hamil juga, mereka butuh pemeriksaan terkait kesehatan janin dalam perutnya” papar Nur Ali

“Yang darurat saat ini makanan juga bahan pangan untuk mereka sehari-hari. Lalu, mereka juga butuh pakaian dan selimut. Sebab banyak yang sakit, warga juga perlu dilakukan pemeriksaan dan penyediaan obat-obatan. Dalam jangka panjang, mereka sangat memerlukan tempat tinggal yang layak” jelasnya.

“Rencananya, tim Emergency Response dalam waktu dekat di pekan ini, akan kembali ke lokasi untuk melakukan tindakan selanjutnya. Insya Allah akan ada implementasi bantuan lanjutan di pekan ini, untuk hari dan tanggalnya sedang kami bicarakan mengingat perjalanan ke sana yang memakan waktu dua hari” tutup Nur Ali.

By Yudi Atmaja

https://lensautama.com

Komentar pembaca