• 29 Maret 2024 09:29

Royal Enfield “the Classic 350” Khas Redditch ramaikan IIMS 2017

ByGladis Zahra

Apr 28, 2017
Ade Sulistioputra, Managing Director PT Distributor Motor Indonesia dan Irwansyah Said, Sales & Marketing Director PT Distributor Motor Indonesia, Dealer Eksklusif Royal Enfield di Indonesia, saat peluncuran the Redditch Classic 350 di IIMS 2017

Lensautama.com  Royal Enfield, brand sepeda motor tertua di dunia yang diproduksi secara berkelanjutan, hari ini memperkenalkan motor populernya Classic 350 dalam tiga varian, yakni Redditch Red, Redditch Green, dan Redditch Blue di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017. Seluruh varian ini terinspirasi dari skema cat pada motor Royal Enfield era 50-an yang diproduksi di Redditch, Inggris – kota dimana motor-motor Royal Enfield dilahirkan.

Royal Enfield meluncurkan the Classic pada tahun 2008 berdasarkan model populer ‘J2’ dengan terinspirasi dari warisan sejarah klasik yang kaya untuk menghadirkan motor-motor menawan di era modern ini. The Classic kemudian menjadi salah satu motor yang paling favorit dari Royal Enfield. Jika melihat kilas balik ke dekade bersejarah Royal Enfield, the Classic telah ditransformasi dengan sentuhan khas motor yang diproduksi di Redditch, tempat kelahiran Royal Enfield di Inggris. Di tahun 2017, the Classic 350 dengan varian Redditch Red, Redditch Green dan Redditch Blue mengingatkan kembali nuansa motor-motor Royal Enfield di tahun 1950-an yang pertama kali diproduksi oleh pabrik Royal Enfield di Redditch, sebuah kota dengan tradisi bersepeda motor yang kental di Inggris. Pengenalan seri Redditch pada motor Classic 350 ini merupakan penguatan dari lisensi Classic dan kesuksesan besar pasar Royal Enfield di seluruh dunia.

Ade Sulistioputra, Managing Director PT Distributor Motor Indonesia dengan Redditch Blue, seusai peluncuran the Redditch Classic 350 di IIMS 2017

Selain warna baru dari tahun 1950-an, seri Redditch 2017 juga akan menampilkan monogram Royal Enfield Redditch, yang pertama kali digunakan pada tahun 1939 dalam prototipe 125cc ‘Royal Baby’, motor 2-stroke. Tampilan monogram asli membuat seri Redditch ini menjadi lebih spesial, seolah menghidupkan kembali koneksi Royal Enfield dengan motor-motor yang diproduksi di Redditch pada era tersebut. Pecahnya Perang Dunia II mengakhiri rencana produksi motor 125cc the Royal Baby untuk masyarakat yang lebih luas. The Royal Baby kemudian diadopsi oleh angkatan bersenjata Inggris, khususnya pasukan terjun payung. Terletak di dalam kantong parasut khusus Royal Enfield, motor ini secara resmi dikenal sebagai model WD / RE, yang pada saat itu dijatuhkan ke wilayah musuh untuk mendukung pasukan udara. Motor-motor tersebut kemudian dijuluki ‘Flying Flea’, dengan cat hijau zaitun dan menggunakan tank badge Royal Enfield. Versi monogram Redditch terbaru diimplementasikan pada desain sayap legendaris Royal Enfield saat ini. Seri lainnya seperti the Ensign, Clipper dan Crusader, serta Royal Enfield Classic di tahun 2008, juga menggunakan versi monogram Redditch ini, baik pada mesin maupun tangki bensin.

“Pada tahun kedua keikutsertaan kami di IIMS, pameran otomotif terbesar di Indonesia, kami merasa ini adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan Redditch Classic 350, setelah mendapat tanggapan dan respon yang luar biasa terhadap brand Royal Enfield dalam waktu satu tahun pertama beroperasi di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya permintaan dari para pencinta sepeda motor di tanah air terhadap Royal Enfield, varian seri Redditch ini akan memberikan pilihan baru yang lebih atraktif khususnya bagi para penyuka model Classic, melihat dari segi kekuatan, daya tahan, efisiensi bahan bakar, ketahanan serta karakter desain khas motor pasca perang dunia yang sangat menarik,” kata Ade Sulistioputra, Managing Director PT Distributor Motor Indonesia, dealer eksklusif Royal Enfield di Indonesia.

Di tahun 1950, motor-motor Royal Enfield diproduksi pada era pra-perang dunia di pabriknya yang berlokasi di Redditch, sebuah kota yang terletak dengan jarak lima belas mil bagian selatan dari Birmingham, Inggris. Royal Enfield Classic yang diperkenalkan di tahun 2008 dirancang dengan model ‘J2’ dan hal tersebut merupakan suatu penghargaan tersendiri bagi tampilan retro motor-motor Inggris di masa pasca Perang Dunia II. The Classic mempertahankan gaya klasik khas Inggris pada tahun 1950-an – sederhana, harmonis, proporsional dan siap untuk dikendarai. Didukung oleh mesin konstruksi unit (unit construction engine/UCE) 350cc Royal Enfield, penahan lumpur di bagian depan & belakang, casing lampu, tangki bensin, kotak peralatan oval, exhaust fin, speedometer dials, the single-seat spring saddle, tail light assembly dan headlamp cap, semua perangkat ini telah sesuai dengan gambaran asli motor Inggris pada masa setelah Perang Dunia II. Meskipun pabrik Redditch telah berhenti memproduksi motor pada tahun 1967, efek yang dimilikinya pada tampilan dan nuansa motor Royal Enfield masih tetap nyata bahkan hingga saat ini.

Selain memamerkan seri Redditch, Royal Enfield juga menampilkan rangkaian sepeda motor unggulan lainnya termasuk Classic 500, Bullet 350, Bullet 500, Continental GT serta berbagai gear, apparels dan aksesoris di IIMS 2017. Para pengunjung yang ingin mencoba mengendarai sepeda motor Royal Enfield dan merasakan sensasi pure motorcycling-nya dapat mendaftar untuk mengikuti sesi Test Ride di IIMS. Tidak hanya itu, Royal Enfield juga menawarkan beberapa promo menarik seperti gear voucher senilai 1 juta rupiah yang berlaku di gerai Royal Enfield Pondok Indah Mall (PIM) dan Pejaten, Jakarta Selatan untuk setiap pembelian 1 unit motor serta souvenir bagi pengunjung yang mencoba Test Ride. Kunjungi booth Royal Enfield yang berlokasi di hall B (B9), IIMS 2017.

By Gladis Zahra

Gadis lulusan Unpam, ini lahir tahun 2002 memiliki wawasan yang cukup luas, mulai bergabung ke Lensautama.com sekitar tahun 2019 menjadikan Gadis dapat menyalurkan hobi menulisnya.

Komentar pembaca