• 19 April 2024 09:30

LensaUtama

Jendela Cakrawala Indonesia

Sejarah Sekilas Tentang Harry Roesli

ByYudi Atmaja

Mar 20, 2017

LensaUtama.com – Harry Roesli yang memiliki nama lengkap Djauhar Zaharsyah Fachrudin Roesli, lahir di kota Bandung pada 10 September 1951 dan meninggal dunia di Jakarata pada 11 Desember 2004 pada umur 53 tahun, adalah tokoh dikenal melahirkan budaya musik kontemporer yang berbeda, komunikatif dan konsisten memunculkan kritik sosial secara lugas dalam watak musik teater lenong. Harry berpenampilan khas, berkumis bercabang, berjenggot lebat, berambut gondrong dan berpakaian serba hitam.

Harry Roesli yang berdarah Minang kabau ini, merupakan cucu pujangga besar Marah Roesli. Anak bungsu dari empat bersaudara, ayahnya bernama Mayjen Pur Roeshan Roesli. Istri Harry Roesli bernama Kania Perdani Handiman dan dua anak kembarnya bernama Layala Khrisna Patria dan Lahami Khrisna Parana.

Di awal 1970-an, saat belajar di Institut Teknologi Bandung, ia juga belajar musik kepada beberapa orang salah satu nya adalah Remy Sylado dan Slamet Abdul Sjukur. Ditahun ini pula nama nya sudah mulai melambung saat membentuk kelompok musik Gang Of Harry Roesli bersama Albert Warnerin, Indra Rivai dan Harry Krishnadi atau Hari Pochang.

Awal mereka bermain musik Rock dan Blues, lalu banting setir ke musik yang lebih akustik dengan lirik yang bernuansa kritis. Tak berumur lama 5 tahun kemudian setelah album Gang Of Harry Roesli dirilis, pada tahun 1975 kelompok musik ini bubar. Di tengah kesibukannya bermain band dia pun mendirikan kelompok teater Ken Arok, 1973. Setelah melakukan beberapa kali pementasan antara lain, Opera Ken Arok di TMI Jakarta pada Agustus 1975 grup teater ini kemudian bubar, karena Harry mendapatkan beasiswa dari Ministerie Cultuur, Recreation en Maatschapelijk Werk (CRM), belajar ke Rotterdam Conservatorium, Belanda.

By Yudi Atmaja

https://lensautama.com

Komentar pembaca