LensaUtama.com – Avast, pemimpin dalam produk keamanan digital untuk pengguna individu dan perusahaan, telah merilis temuan berdasarkan eksperimen yang dilakukan terhadap perangkat pintar, diantaranya kerentanan webcam rumah dan publik di Barcelona terhadap serangan cyber. Avast mengidentifikasi lebih dari 22,000 webcam and perangkat pemonitor bayi yang mudah diserang, artinya, penjahat cyber dapat saja melakukan livestreaming terhadap video webcam tersebut langsung ke internet. Eksperimen tersebut juga menemukan lebih dari 493,000 perangkat pintar di Barcelona dan 5.4 juta di Spanyol secara umum – termasuk ketel pintar, mesin kopi, pintu garasi, kulkas, thermostat dan perangkat lain yang terkoneksi melalui IP – telah terkoneksi dengan internet and rentan terhadap serangan cyber.
Dalam eksperimennya, Avast menemukan:
- Lebih dari 53 juta perangkat yang rentan terhadap serangan cyber di Spanyol dan lebih dari 493.000 diantaranya ada di Barcelona.
- Lebih dari 150.000 webcam di Spanyol yang muda diretas dan 22.000 diantaranya ada di Barcelona.
- Lebih dari 79,000 ketel pintar dan mesin pembuat kopi di Spanyol.
- Lebih dari 444,000 perangkat di Spanyol memakai protocol jaringan Telnet, semacam protocol yang pernah disusupi untuk menciptakan jaringan bot (botnet) Mirai yang menyerang Dyn pada 2016 dan mengakibatkan situs termasuk Twitter, Amazon and Reddit mengalami crash.
Eksperimen yang dilakukan telah membuktikan betapa mudahnya orang – termasuk penjahat cyber – untuk memindai alamat IP dan port di internet dan mengklasifikasi tiap perangkat yang terkoneksi pada setiap alamat IP. Dengan sedikit usaha lebih, para peretas bisa mengidentifikasi sebuah perangkat (webcam, printer, ketel pintar, fridge dan sebagainya), merek, model dan versi perangkat lunak.
“Dengan memiliki database kelemahan perangkat yang umum, tak perlu usaha yang besar dan pengetahuan yang banyak bagi penjahat cyber untuk menemukan perangkat yang lemah terhadap serangan cyber,” kata Vince Steckler, CEO Avast. “Bahkan dengan perlindungan password-pun, para peretas kerap berhasil menyusup dengan mencoba username dan password yang umum digunakan.”
Eksperimen yang dilakukan Avast menyoroti sebuah masalah yang kian serius dan terus berkembang yang apabila tidak diatasi akan kian parah seiring dengan terus bertambahnya perangkat yang terkoneksi ke internet.
Untuk membantu mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada dan untuk melindungi perangkat dari serangan cyber, pengguna harus berkontribusi untuk membuat dunia online lebih aman dengan terus meng-update perangkat lunak mereka dan menggunakan password yang kuat dan kompleks.
Sementara itu, Avast dalam waktu dekat akan meluncurkan fitur baru untuk aplikasi Avast Wi-Fi Finder Android. Dalam pembaruannya, aplikasi tersebut akan memindai jaringan Wi-Fi untuk menemukan perangkat yang lemah terhadap serangan cyber dan memungkinkan pengguna memperbaiki permasalahan-permasalahan keamanan melalui instruksi langkah demi langkah.