Jakarta – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, secara resmi menunjuk Alexander Zwiers sebagai Direktur Teknik PSSI yang baru. Penunjukan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang PSSI untuk membangun fondasi teknis yang lebih kokoh demi kemajuan sepak bola Indonesia.
Erick Thohir menyatakan bahwa kehadiran Alexander Zwiers, yang memiliki pengalaman internasional selama lebih dari dua dekade, diharapkan mampu membawa transformasi besar dalam sistem pembinaan pemain, pengembangan usia muda, hingga pendidikan kepelatihan di tanah air.
“Dengan latar belakangnya di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Amerika Latin, kami yakin Alexander Zwiers adalah sosok yang tepat untuk membantu sepak bola Indonesia naik ke level berikutnya“ ujar Erick dalam konferensi pers di Jakarta.
Alexander Thijs Jetse Zwiers, lahir di Belanda pada 15 Juni 1975, merupakan pelatih dan direktur teknis berlisensi UEFA A, AFC-Pro, serta salah satu dari 25 Direktur Teknik dunia yang mengikuti program TD Diploma FIFA.
Sebelum bergabung dengan PSSI, Zwiers menjabat sebagai Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Yordania sejak 2019, di mana ia berhasil memajukan struktur sepak bola usia muda, putri, dan senior secara signifikan.
Ia juga memiliki pengalaman luas bersama berbagai klub dan akademi ternama seperti FC Groningen (Belanda), Al Wahda FC Abu Dhabi, Al Shabab Dubai, FC Kairat Kazakhstan, serta pernah berkolaborasi langsung dengan legenda sepak bola Johan Cruyff di Chivas Guadalajara, Meksiko.
Dalam pernyataan resminya, Alexander Zwiers menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan PSSI dan menyatakan kesiapannya membangun struktur sepak bola Indonesia secara sistematis dan berkelanjutan.
“Prioritas saya adalah menyiapkan struktur yang jelas untuk piramida sepak bola Indonesia. Saya ingin menciptakan ekosistem yang mampu berkembang konsisten, tanpa meninggalkan budaya sepak bola lokal“ kata Zwiers.
Penunjukan Alexander Zwiers dipandang sebagai langkah progresif dari PSSI untuk membentuk gaya bermain khas Indonesia, memperkuat pengembangan sepak bola putri, dan meningkatkan kualitas pelatih-pelatih lokal melalui program edukasi yang lebih terstruktur.