Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Anak Balita Nasional 8 April 2025, JEC Eye Hospitals and Clinics kembali menegaskan komitmennya dalam memberikan layanan kesehatan mata terbaik dengan menghadirkan Children’s Eye & Strabismus Center (CESC) di RS Mata JEC @ Kedoya sebagai one-stop service kesehatan mata anak pertama di Indonesia.
Inisiatif ini menjawab kekhawatiran global dan nasional terhadap gangguan penglihatan pada anak. Menurut data International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB), lebih dari 90 juta anak dan remaja di dunia mengalami gangguan penglihatan. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan mencatat prevalensi gangguan penglihatan pada anak usia sekolah (5–19 tahun) mencapai 10%.
CESC hadir dengan pendekatan komprehensif mulai dari pemeriksaan awal, diagnosis, hingga terapi lanjutan—semua dapat dilakukan dalam satu lokasi tanpa perlu berpindah tempat. Hal ini menjadikan JEC sebagai pelopor one-stop service kesehatan mata anak di tanah air.
“Perawatan mata anak sejak dini adalah investasi jangka panjang. Gangguan penglihatan yang tidak tertangani pada masa balita dapat berdampak pada tumbuh kembang, kemampuan belajar, dan kualitas hidup anak” jelas Dr. Gusti G Suardana, SpM(K), Ketua Servis Pediatric Ophthalmology and Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics.
Ia menambahkan, penanganan sejak dini sangat penting karena sistem penglihatan anak berkembang pesat hingga usia 8 tahun. Melewati masa krusial ini, hasil terapi seringkali kurang optimal dan bersifat permanen.
Menempati seluruh lantai 4 RS Mata JEC @ Kedoya, CESC dirancang khusus untuk kenyamanan pasien anak. Interior berwarna ceria, ornamen lucu, serta kehadiran permainan anak bertujuan menciptakan suasana santai yang mengurangi kecemasan selama pemeriksaan.
Tak hanya nyaman, layanan ini juga didukung teknologi mutakhir seperti:
– RetCam Screening: Deteksi dini Retinopati Prematuritas (ROP) pada bayi prematur.
– Autorefraktometer Pediatrik: Pemeriksaan gangguan refraksi tanpa memerlukan respons verbal.
– Synoptophore Test: Mengukur sudut strabismus (mata juling) secara akurat.
“Pendekatan JEC adalah menyeluruh dan terintegrasi. Pemeriksaan anak berbeda dengan pasien dewasa, karena membutuhkan tenaga profesional terlatih dan fasilitas yang ramah anak. Karena itu, JEC hadirkan one-stop service ini agar semua proses bisa dilakukan di satu tempat dengan lebih nyaman dan efisien” ungkap Dr. Gusti.
Data Survei Kesehatan Indonesia 2023 mengungkapkan bahwa 0,6% anak Indonesia usia di atas 1 tahun mengalami disabilitas penglihatan, dan 11,7% dari mereka memerlukan alat bantu. Penyebab utama termasuk kelainan refraksi, katarak, ROP, hingga gangguan penglihatan serebral.
Melalui pusat layanan Children’s Eye & Strabismus Center, JEC menunjukkan kepeduliannya terhadap masa depan anak-anak Indonesia dengan menghadirkan solusi kesehatan mata yang tidak hanya andal tetapi juga menyenangkan bagi anak dan keluarga.