• 19 April 2024 13:55

LensaUtama

Jendela Cakrawala Indonesia

Dengan Program EDGE IFC, Masjid Nasional Indonesia Menjadi Peremajaan Ramah Lingkungan

Jakarta – Masjid nasional Indonesia telah melalui proses peremajaan ramah lingkungan yang terbukti menurunkan jejak karbon secara signifikan sekaligus menjadi tempat ibadah pertama di dunia yang mendapatkan Sertifikat Final dari sistem EDGE.

Pekerjaan yang dilakukan di Masjid Istiqlal ini tidak hanya dilihat sebagai respon terhadap upaya memerangi perubahan iklim tetapi juga sebagai contoh yang akan mendorong penerapan praktik desain bangunan hijau di Indonesia dan di tempat lain.

Prof. Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal mengatakan, penting bagi umat Islam untuk mewujudkan Masjid Hijau yang ramah lingkungan untuk meningkatkan kualitas ibadah serta menghormati kepemimpinan Rasulullah SAW yang sangat peduli terhadap alam.

“Kami merasa sangat terhormat dapat menjadi Masjid pertama di dunia yang mendapatkan sertifikasi Final EDGE. Pencapaian yang luar biasa ini merupakan bukti nyata dari komitmen kami untuk mendukung kelestarian lingkungan baik di kawasan Masjid Istiqlal maupun di seluruh negeri” ujarnya

Dengan menggunakan cat reflektif untuk atap dan dinding bagian luar, pencahayaan hemat energi di ruang internal dan eksternal, pengukur energi pintar (smart energy meters) dan panel surya yang akan mencakup lebih dari 13 persen konsumsi listrik, diharapkan Masjid Istiqlal akan mampu menghemat energi hingga 23 persen.

Dengan penggunaan keran air beraliran rendah, pengolahan dan daur ulang air buangan serta langkah-langkah efisiensi lainnya, secara keseluruhan konsumsi air akan berkurang sebanyak 36 persen.

“Proyek ini merupakan contoh dari apa yang dapat dicapai apabila kita bekerja sama dalam upaya melawan krisis iklim, yang tetap menjadi salah satu tantangan terbesar saat ini” kata Azam Khan, Country Manager untuk Indonesia dan Timor-Leste

“Terdapat peluang untuk mengambil tindakan langsung, dan pembangunan kembali Masjid Istiqlal menunjukkan bahwa investasi dalam infrastruktur tahan iklim, termasuk bangunan hijau, dapat membawa perubahan yang terukur” tambahnya

Dengan populasi yang diperkirakan akan melampaui populasi Tokyo pada tahun 2030, Jakarta akan menjadi kota terbesar di dunia. Pada saat yang sama, urbanisasi dan pertumbuhan yang pesat membawa tantangan lingkungan yang besar. Hal ini semakin menggarisbawahi perlunya tindakan iklim yang ambisius.

“Kami senang dapat menjadi bagian dari inisiatif perintis ini. Langkah-langkah yang diambil Masjid Istiqlal, yang merupakan perwakilan dari tempat ibadah dan bangunan bersejarah, tidak hanya akan meningkatkan efisiensi energi tetapi juga akan menjadi bukti nyata bahwa bangunan hijau atau green building dapat diterapkan untuk semua jenis bangunan, termasuk bangunan baru dan bangunan yang telah lama berdiri” jelas Diana Kusumastuti, MT. Direktur Jenderal Cipta Karya dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Iwan Prijanto, Ketua GBC Indonesia menambahkan, Masjid Istiqlal dibangun sebagai simbol kebesaran masyarakat Islam di Indonesia, dan merupakan representasi dari penghormatan mereka yang luar biasa kepada Allah SWT, masyarakat, dan alam.

EDGE memberikan solusi teknis untuk mengadaptasi proyek konstruksi dengan standar bangunan hijau dan menghasilkan lingkungan dan keuangan yang positif. Hingga saat ini, EDGE telah mensertifikasi lebih dari 1,6 juta meter persegi luas bangunan di Indonesia, mengurangi emisi karbon sebanyak 48.000 ton per tahun, yang setara dengan menanam sekitar 800.000 pohon.

“Kami berharap dapat melihat inisiatif ini direplikasi sebagai bagian dari upaya kolektif melindungi lingkungan dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan” tutup Iwan Prijanto

By Syaidah Azahra

Gadis kelahiran tahun 2000 yg masih kuliah di salah satu universitas, yang bercita-cita ingin menjadi pengusaha agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Gadis pemalu ini bergabung di lensautama.com sebagai penulis untuk menyalurkan hobi nya.

Komentar pembaca