• 2 Mei 2024 10:35

LensaUtama

Jendela Cakrawala Indonesia

Dukung Pengembangan Biodiesel di Indonesia, Shell Bekerja sama Dengan Pusat Penelitian & Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi

Jakarta – PT Shell Indonesia kembali menggelar acara Shell ExpertConnect dengan topik “Penggunaan Biodiesel Sekarang dan Masa Depan”. Acara yang merupakan wadah kolaborasi dan forum diskusi tentang topik tren industri saat ini.

Biodiesel merupakan bahan bakar nabati yang menjadi energi alternatif untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi. Indonesia sendiri telah memanfaatkan biodiesel sejak tahun 2008, dan pemanfaatannya secara nasional terus dikembangkan, baik dari segi volume, campuran ataupun jumlah perusahaan yang terlibat dalam bidang ini.

“Sebagai perusahaan energi dunia, Shell senantiasa mendukung penggunaan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, hal ini sejalan dengan strategi global Shell ‘Powering Progress’” Ujar Andri Pratiwa.

“Melalui forum Shell ExpertConnect ini kami berharap terjadi tukar informasi, pengetahuan dan praktek terbaik untuk mensukseskan implementasi program B30 dan persiapan implementasi mandatori B40” imbuhnya

Perkembangan teknologi mesin, upaya pengurangan emisi GRK dan peningkatan ketahanan energi Indonesia telah mendorong Pemerintah Indonesia meningkatkan pemanfaatan biodiesel.

Melihat keberhasilan implementasi program B20, Pemerintah telah menerapkan kebijakan mandatori B30 (campuran 30% biodiesel dan 70% bahan bakar minyak jenis solar) sejak Januari 2020.

““Pemerintah terus mendorong kesuksesan implementasi program B30, khususnya dalam memastikan semua BBM jenis minyak solar yang ada di dalam negeri dicampur dengan biodiesel sebesar 30%” Ujar Riesta Anggarani.

“Program mandatori B40 hingga saat ini masih dalam tahap pengkajian baik teknis maupun keekonomian, sehingga penerapannya diperkirakan tidak akan dalam waktu dekat” paparnya

Berdasarkan data dan pengalaman, Shell menganjurkan untuk menggunakan engine oil dengan standar API-CI4 yang terbukti memiliki kemampuan lebih baik dalam mengatasi jelaga hasil pembakaran dari bahan bakar B30 atau lebih.

Menurut Fahmi Azhari Mukhlis, komatsu senantiasa mendukung kebijakan pemerintah termasuk dalam implementasi B30. Untuk itu Komatsu telah mendisain ulang dan memproduksi setiap material dengan komponen yang sesuai (compatible) untuk penggunaan B30 di semua mesin, baik Convention Diesel Engine maupun CRI Diesel Engine.

Andri Pratiwa berharap kolaborasi antara pelaku usaha dan institusi terkait dapat terus berjalan dengan baik, dan semakin banyak forum-forum serupa Shell ExpertConnect digelar sehingga memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha memahami informasi-informasi teknis yang didukung oleh data dalam membantu meningkatkan produktivitas.

Komentar pembaca