• 21 Mei 2024 10:11

LensaUtama

Jendela Cakrawala Indonesia

Kembali Ke Pasar Tradisional, Jangan Takut!

Jakarta – Pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia tidak menyurutkan Perumda Pasar Jaya DKI Jakarta untuk terus berbenah diri dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini. Selain terus membenahi kondisi fisik pasar yang berada di wilayah DKI, Perumda Pasar Jaya juga mengajak para pedagangnya untuk go online guna memenuhi kebutuhan pokok warga Jakarta yang tidak bisa leluasa bepergian keluar rumah karena pandemik.

Nina Nugroho Solution episode ke 86 kali ini dengan tema ‘Belanja Nyaman dan Tetap Sehat dari Rumah’.

Nina Nugroho Solution merupakan program corporate social responsibility dari PT Nina Nugroho Internasional yang memberikan informasi kepada para wanita dengan multi peran yang merupakan konsumen busana kantor Muslimah rancangan Nina Nugroho. Diselenggarakan setiap Jumat sore melalui akun Instagram @ninanugrohostore dengan mengundang para pakar dari berbagai bidang.

Membenahi infrastruktur yang ada seperti menyediakan wifi, Perumda Pasar Jaya juga selalu mengadakan training untuk para pedagang.

“Kita tahu, kebanyakan pedagang di pasar ini ibu-ibu yang sudah berumur, sehingga perlu terus menerus dilakukan upaya agar mereka melek digital. Bisa tetap nyaman berdagang secara offline tetapi tidak kesulitan saat harus melakukan secara online,’’ ungkap Arief Narsuridn, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, DKI Jakarta saat menjadi pembicara dalam Nina Nugroho Solution.

Berbincang mengenai ruang gerak Perumda Pasar Jaya DKI Jakarta, Arief menjelaskan BUMD yang dipimpinnya tersebut menaungi 154 pasar di DKI yang menyumbang 28 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia. Itu menunjukan bahwa ekonomi mikro memiliki sumbangan cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi, salah satunya di pasar-pasar tradisional. Mengelola 115.000 pedagang UMKM. Perumda Pasar Jaya merupakan BUMD terbesar, bukan hanya di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.

Di era pandemik seperti sekarang, Perumda Pasar Jaya juga mengalami masa sulit sebagaimana sektor yang lain. Namun ia yakin, sektor UMKM merupakan sektor organic yang bisa tumbuh dan bahkan menjadi fundamental ekonomi secara nasional. Menyikapi kondisi pandemi saat ini, Perumda pasar Jaya pun melakukan upaya digitalisasi, yang sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2017.

Arief mengungkapkan, tantangannya adalah secara statistik pedagang kita banyak berusia matang sehingga perlu belajar mengembangkan pengetahuan mengenai teknologi digital.

“Disisi lain, dari sisi infrastruktur pasar memang masih jauh dari siap. Karena itu memang perlu kerja keras,’’ kata Arief.

Nah effort inilah yang saat ini kita lakukan untuk pedagang pasar sehingga para pengunjung yang saat ini butuh terutama ibu-wanita yang identik pergi ke pasar sebagai salah satu bentuk memenuhi pangan yang ada di rumah pastinya dengan kondisi pandemik akan merasa kesulitan karena terancam dua sisi.

Pertama, pastinya tidak nyaman ketika kemudian ke pasar kemudian menghindari kerumunan. Kedua, kebutuhannya tetap harus berjalan, karena itu yang harus penuhi. Dengan kondisi itu menjawab tantangan secara alam mencoba perlahan walapun waktu itu kita perlu cepat kebetulan gubernur karena di Jakarta waktu itu menekankan segera melakukan aksi-aksi untuk memperbaikai ini. Jadi kita sudah mulai masuk ke digitalisasi dan para pemerhati pasar para pecinta pasar tradidional, harus di mereka bisa belanja dari rumah dan memenuhi kebutuhannya tanpa harus datang ke pasar.

Inilah proses saat ini yang sudah kita lakukan dan saat ini sudah cukup banyak kita kerja sama dari mulai membuat provider sendiri dari pasar tradisional yang ada di kita, memprovide beberapa akses yang mudah sampai kita bekerja sama dengan pihak ketiga.

Ada beberapa yang kita rangkul yang memang bergerak dari sisi online shopping sehingga terjadilah simbisosis mutualisme yang bagus. Dan ini mulai merecovery karena perlahan walaupun belum semua aspek pedagang yang bisa memenuhi permintaan dari pasar.

Untuk tahan awal Perumda Pasar Jaya menjalin Kerjasama dengan ojek online.
Informasi diberikan melalui web www.belanja.pasarjaya.co.id. Dalam web tersebut dicantumkan identitas pedagang, jenis produk. Transaksi dilakukan melalui telepon, lalu belanjaan dikirimkan dengan ojek online.

Selain itu dijalin pula Kerjasama dengan market place seperti Tokopedia dan Shopee, juga beberapa startup.

Sementara untuk system pembayaran telah dilakukan pula payment getaway, pembayaran secara digital ini telah difasilitasi oleh beberapa bank seperti Mandiri dan beberapa provider seperti Telkom, Telkomsel. Sementara Perumda Pasar Jaya menyiapkan jaringan wifi baik yang gartis maupun berbayar.

‘’Dengan kemudahan-kemudahan tersebut, ibu-ibu bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa perlu harus keluar rumah, mengingat kondisi pandemik saat ini. So be a smart shopper, ayo kembali ke pasar tradisional,’’ ajak Arief Nasrudin dengan semangat.

By Syaidah Azahra

Gadis kelahiran tahun 2000 yg masih kuliah di salah satu universitas, yang bercita-cita ingin menjadi pengusaha agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Gadis pemalu ini bergabung di lensautama.com sebagai penulis untuk menyalurkan hobi nya.

Komentar pembaca