LensaUtama.com – Dunia industri Tanah Air terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat di era digital saat ini. Disamping menjadi suatu hal yang positif bagi pengusaha, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran bagi kalangan pekerja.
Seperti yang telah terjadi sekarang ini, banyak pengusaha kini mengandalkan teknologi dalam menjalankan usahanya menggantikan sumber daya manusia (SDM) untuk mengefisiensikan biaya produksi serta mengoptimalkan produktivitas sehingga muncullah istilah revolusi industri 4.0.
Merasakan kekhawatiran tersebut, seorang pengusaha asal Surabaya bernama Hendra Thie bersama Dr. Ilyas Indra dan sejumlah pelaku bisnis Tanah Air mendirikan organisasi Gerakan Muda Pebisnis Penjualan Langsung Indonesia (GM PPLI) guna mengurangi dampak negatif dari revolusi industri 4.0 yang dapat mengancam lapangan kerja.
“Terbentuknya organisasi GM PPLI adalah sebagai wadah generasi muda dalam melatih jiwa bisnis agar mampu mengatasi efek negatif revolusi industri 4.0,” tutur Hendra Thie saat wawancara usai peluncuran GM PPLI di Gedung Kemenpora, Jakarta, Rabu (20/12/2018).
Ditegaskan pula bahwa GM PPLI juga mewadahi generasi muda untuk melatih jiwa bisnisnya, bagaimana cara berjualan, hingga melatih kepemimpinan melalui sejumlah pelatihan reguler, dan akan membawa materi tersebut ke kampus-kampus sebagai tujuan jangka pendek.
“Kami berharap apa yang kami lakukan ini dapat membantu menekan angka pengangguran serta membantu perekonomian negaraa,” tutur Hendra.
Pada kesempatan yang sama, Esa Sukmawijaya, SP, M.Si, Sekertaris Deputi I Kemenpora mengatakan pihaknya sangat mendukung GM PPLI dengan memberikan fasilitas penggunaan gedung wisma Kemenpora untuk berbagai kegiatan organisasi tersebut.
“Kita sangat mendukung apa yang dilakukan GM PPLI, karena selain membantu menjawab tantangan pemuda kedepan yang luar biasa, khususnya pengangguran yang tidak mungkin dikerjakan oleh Kemenpora sendiri dalam menjawab tantangan para generasi muda tersebut,” terangnya.