• 29 Maret 2024 05:33

Jakarta – Penampilan bagus Ali Adriansyah Rusmiputro sejak sesi latihan bebas tak berakhir manis. Terjatuh karena terlibat insiden di lap 6 membuatnya harus finish di posisi ke 26.

Menjelang putaran ketiga World Supersport 300 (WSSP300) di Sirkuit Imola Italia sebenarnya sudah terlihat sejak sesi latihan bebas. Di free practice 1, pebalap Yamaha MS Racing itu memang belum tampil maksimal, ia hanya mampu berada di posisi 20 tercepat. Namun begitu pembenahan settingan dilakukan, perkembangannya sudah terasa. Di sesi latihan bebas kedua, Ali Adriansyah mampu menyodok ke posisi 10 dan mengamankan posisinya ke Superpole 2.

Sayangnya saat menjalani sesi kualifikasi Superpole 2, Ali Adriansyah kesulitan membukukan lap time yang optimal. Hal itu karena ia tidak dapat mencuri slipstream daririder dengan sepeda motor yang lebih bertenaga seperti Kawasaki atau KTM.

“Kondisinya, kita (Yamaha) butuh slip streaming dari Kawasaki atau KTM. Jadi banyak tunggu mereka untuk berada di depan kita. Tapi Kawasaki dan KTM juga tunggu. Akhirnya saya cuma dapat dua lap yang kencang” papar pebalap yang berada di bawah naungan manajemen Mahkota Rusmindo International itu.

Kondisi saling menunggu di antara pebalap itu rupanya terpantau oleh pengawas lomba. Di akhir kualifikasi, beberapa pebalap termasuk Ali Adriansyah dipanggil oleh Race Director. Ada yang dikenakan pinalti karena melambatkan motornya di area terlarang sehingga harus mundur posisi startnya. Tetapi Ali Adriansyah terbebas dari pinalti, dan malah posisi startnya maju dari 12 menjadi 11.

Start yang dilakukan pada pukul 14.21 waktu setempat berhasil dilalui dengan mulus oleh Ali Adriansyah. Memasuki lap ke-2 ia sudah naik satu posisi. Namun di saat itu pula ia mulai merasakan keanehan pada suspensi depan sepeda motornya. Ritmenya terganggu dan tak bisa mengembangkan kecepatan. Kondisi itu membuatnya melorot ke posisi 16.

“Tapi, selepas lap ke-4 saya kembali menemukan ritme dan melewati beberapa pebalap” jelas Ali Adriansyah.

Sayangnya di lap ke-6 , saat memasuki chicane, terjadi insiden di bagian depan rombongan. Pebalap di depan Ali mengerem mendadak yang tak dapat ia antisipasi.

“Pebalap KTM di depan saya mengerem mendadak karena pebalap di depan dia terjatuh, dan tidak menyisakan ruang bagi saya untuk menghindar. Akhirnya saya menabrak dia,” ungkap Ali Adriasnyah.

Dalam insiden tersebut empat pebalap terjatuh termasuk Ali, namun ia mampu kembali masuk ke lintasan.

“Saya lihat sepeda motor tidak mengalami kerusakan, hanya saja setangnya bengkok. Saya masih bisa meneruskan balapan,” ucap pebalap kelahiran 1993 itu.

Kesialan Ali tak berakhir di sana. Rupanya pengawas lomba menganggap Ali bersalah karena menabrak dari belakang. Ia pun harus terkena hukuman ride through yang kemudian ia jalani di pengujung lap 8.

Dengan posisi yang tidak menguntungkan Ali Adriansyah masih mencoba untuk melaju. Akhirnya, ketika bendera finish dikibarkan, pebalap kelahiran 1993 itu harus puas berada di urutan 26.

Putaran ketiga WSSP300 ini dimenangkan oleh Ana Carrasco pebalap DS Junior Team yang menunggang sepeda motor Kawasaki Ninja 400.

Ali Adriansyah sendiri berharap dapat mengambil pelajaran dari balapan di Imola dan bertekad untuk tampil lebih baik di putaran berikutnya di Sirkuit Donington, Inggris pada 25-27 Mei 2018.

“Kami akan mempelajari balapan kali ini dan semoga di Donington bisa menjalani balapan dengan lebih baik” pungkasnya.

By isnawati

Gadis kelahiran tahun 1995 lulusan UNPAM, yang bercita-cita ingin menjadi pengusaha agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Gadis pemalu ini bergabung di lensautama.com sebagai penulis untuk menyalurkan hobi nya karena tertular sang suami yang menjadi penulis di sebuah media lokal

Komentar pembaca