• 26 April 2024 00:44

LensaUtama

Jendela Cakrawala Indonesia

Symantec perkuat pelindungan anti virus jahat (malware)

Lensautama  -Symantec perkuat pelindungan anti virus jahat (malware).Serangan program jahat (malware) jenis ransomware dengan target perusahaan telah meningkat dibandingkan tahun lalu. Ini didasari oleh laporan Internet Security Threat Report (ISTR) tahunan dari Symantec, selama enam bulan pertama 2017.

Matthias Yeo, Chief Technology Officer Symantec untuk wilayah Asia menerangkan di Jakarta (11/9), serangan malware terhadap perusahaan sebanyak 42 persen dari total infeksi serangan ransomware, naik 30 persen dari tahun 2016 dan 29 persen dari tahun 2015, terutama peningkatan ini diakibatkan oleh serangan ransomware WannaCry dan Petya.”Serangan ransomware ke perusahaan selama enam bulan pertama tahun ini telah meningkat hingga mencapai 42 persen. Padahal di tahun lalu, persentase serangan ransomware itu 70 persen ke konsumen (individu) dan 30 persen ke perusahaan. Ini karena serangan ransomware yang dilakukan oleh penjahat siber sudah semakin canggih,” kata Ungkap Yeo.

Yeo menduga serangan ransomware di masa depan akan terus meningkat. Modus kejahatan dari serangan ini yaitu dengan cara menyandera atau mengunci data milik pengguna, kemudian meminta uang tebusan bila ingin data tersebut bisa diakses kembali. Yeo mengatakan kerugian akibat serangan ini bisa mencapai jutaan hingga miliaran Dolar AS, bahkan diperparah dengan hilangnya kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan tersebut. Symantec menawarkan perlindungan bagi generasi pengguna cloud dan menjadi satu-satunya perusahaan yang menghubungkan endpoint, email, dan situs di satu platform intelijen terpadu. Misalnya dengan menghadirkan Integrated Cyber Defense Platform bagi pelanggan perusahaan enterprise, tambah Yeo.

Laporan ISTR tahunan dari Symantec juga mengungkapkan, 1 dari 156 email di Indonesia menyimpan serangan malware. Bahkan Indonesia menempati peringkat ke-14 dalam hal infeksi ransomware dari mesin khusus, dan urutan ke-4 di wilayah Asia Pasifik. Selain itu, lebih dari 40.000 serangan ransomware terdeteksi oleh Symantec setiap bulannya. Symantec mengingatkan untuk selalu meninjau tiga pilar keamanan siber, yaitu pengguna, proses, dan teknologi. Untuk para pengguna, hal terpenting adalah memberi pemahaman untuk waspada terhadap aktivitas berbahaya dan untuk selalu melakukan update ke versi software terbaru dan yang juga penting adalah memiliki sistem keamanan siber terintegrasi di area di mana data dibagikan antar individu, departemen, dan bahkan perusahaan.

By Gladis Zahra

Gadis lulusan Unpam, ini lahir tahun 2002 memiliki wawasan yang cukup luas, mulai bergabung ke Lensautama.com sekitar tahun 2019 menjadikan Gadis dapat menyalurkan hobi menulisnya.

Komentar pembaca