Final Liga Champions, PSG vs Inter Milan, Duel Taktik dan Mental di Allianz Arena

lensautama – Laga yang paling dinanti di Eropa akhirnya tiba. Final Liga Champions akan mempertemukan dua kekuatan besar: Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Milan, pada Minggu dini hari pukul 02.00 WIB di Allianz Arena, Munchen. Ini menjadi pertemuan perdana kedua tim di partai puncak Liga Champions, menjanjikan duel penuh taktik dan emosi.

Setelah kalah dari Bayern Munchen di final 2020, PSG kembali ke panggung terbesar sepak bola Eropa dengan tekad besar. Di bawah asuhan Luis Enrique, PSG tampil kurang meyakinkan di fase grup, namun menunjukkan konsistensi luar biasa di fase gugur dengan menyingkirkan tiga wakil Inggris: Liverpool, Aston Villa, dan Arsenal.

Dengan 33 gol, PSG menjadi salah satu tim tersubur musim ini. Ousmane Dembele menjadi andalan di lini depan dengan koleksi 8 gol, sementara dukungan lini tengah datang dari Vitinha dan Joao Neves. Di lini belakang, Marquinhos dan Hakimi siap menjaga pertahanan tetap solid.

Di sisi lain, Inter Milan hadir sebagai tim dengan rekor defensif terbaik musim ini. Meski hanya mencetak 26 gol, namun Inter hanya kebobolan 11 gol sepanjang kompetisi. Tim asuhan Simone Inzaghi ini sukses melewati hadangan Feyenoord, Bayern Munchen, dan Barcelona di babak knockout.

Kembalinya Benjamin Pavard menambah kekuatan di lini belakang yang dikawal bersama Acerbi dan Bastoni. Di tengah, trio Calhanoglu, Barella, dan Mkhitaryan tetap menjadi motor permainan, dengan Dumfries dan Dimarco di sektor sayap. Duet maut Lautaro Martinez – Marcus Thuram dipercaya bisa membongkar pertahanan PSG lewat serangan balik cepat.

Laga ini diprediksi akan berlangsung ketat dan taktis. PSG mengandalkan kecepatan dan ketajaman lini serang, sementara Inter akan bermain dengan pendekatan bertahan dan transisi cepat.

Jika PSG mampu mencetak gol lebih awal, mereka punya peluang besar mengendalikan permainan. Namun, jika Inter bisa bertahan dan memanfaatkan bola mati atau serangan balik, hasil bisa berubah drastis. Bahkan, laga ini berpotensi berakhir dramatis melalui adu penalti.

“Kami tahu kekuatan Inter. Mereka tim solid dengan mental juara. Tapi kami juga sudah belajar dari final sebelumnya,” kata pelatih PSG, Luis Enrique. “PSG adalah tim hebat, tapi kami punya tekad dan pengalaman untuk menutup musim ini dengan trofi,” ujar pelatih Inter, Simone Inzaghi.

Inter akan tampil di final Liga Champions ketujuh, dengan 3 gelar sebelumnya, terakhir pada 2010. Ini adalah final UCL kedua berturut-turut bagi Inter, setelah kalah dari Manchester City pada 2023.

Komentar pembaca