• 28 Maret 2024 21:48
Jakarta – Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor mendasar yang perlu diperhatikan guna meningkatkan daya saing dan produktivitas angkatan kerja dalam menghadapi bonus demografi yang kian menantang, kondisi pandemi membuat pertumbuhan angkatan kerja kurang diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja, dan menyebabkan angka tingkat pengangguran terbuka naik 1,84% menjadi 7,07%.

Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia menjelaskan, Samsung menghadirkan STI guna menyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi yang dibutuhkan industri. Program STI memberikan kesempatan bagi para siswa untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri, serta mampu memperbesar peluang kerja ketika mereka lulus.

Program STI bertujuan untuk memberikan pelatihan perbaikan alat-alat elektronik bagi generasi muda dengan bermacam-macam latar belakang, sehingga lulusannya memiliki keterampilan lebih dan mampu bersaing mendapatkan pekerjaan.

Dengan menyuguhkan tiga kurikulum yang terdiri dari kelas Home Appliances (HA), Audio Video (AV) dan Hand Held Product (HHP) untuk kelas 10, 11 dan 12, menjadikan program STI selaras dengan upaya pemerintah dalam merealisasikan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK.

Selain menyediakan kurikulum pelatihan yang sama dengan keterampilan dasar yang diterapkan pada Samsung Service Center, Samsung juga memfasilitasi siswa dan guru untuk melaksanakan praktek kerja lapangan industri di Samsung Service Center dan afiliasinya.

“Kurikulum yang diberikan membuka kesempatan bagi kami untuk mengasah keterampilan dan juga meningkatkan kompetensi dalam menangani kerusakan pada perangkat elektronik. Kemampuan inilah yang menjadikan kami tenaga siap kerja dan berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai Teknisi Consumer Electronics” Ujar Wawan Bima Saputra.

Hingga saat ini, tercatat 789 lulusan STI dari angkatan 2017 yang telah lulus di tahun 2020. Sebagian dari mereka sudah mendapatkan pekerjaan, baik sebagai teknisi maupun yang berhubungan dengan industri elektronik. Beberapa dari mereka juga ada yang membuka lapangan usaha baru, yaitu bengkel perbaikan HHP.

Samsung juga memberikan Training of Trainers untuk para guru yang dilakukan secara berkala setiap tahunnya. Keseluruhan kurikulum disampaikan dengan mengedepankan teknologi digitalisasi, agar para siswa dan guru dapat mengoptimalkan teknologi untuk proses belajar yang lebih efektif.

Melalui kemitraan dengan 70 SMK, program STI telah sukses menyentuh 6000 orang siswa dan 150 guru di seluruh Indonesia. Ke depannya Samsung akan terus berusaha untuk memberikan kesempatan kepada SMK-SMK lain di Indonesia agar bisa bergabung dengan program STI.

“Bahwasanya menjadi lulusan SMK yang terampil dan kompeten, serta memiliki karakter, cerdas, dan produktif, kelak dapat berdampak positif pada diri sendiri dan mampu membuka peluang yang sama besarnya dengan para lulusan lain untuk masuk ke dunia kerja” tutup Ennita.

By isnawati

Gadis kelahiran tahun 1995 lulusan UNPAM, yang bercita-cita ingin menjadi pengusaha agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Gadis pemalu ini bergabung di lensautama.com sebagai penulis untuk menyalurkan hobi nya karena tertular sang suami yang menjadi penulis di sebuah media lokal

Komentar pembaca