• 25 April 2024 14:50

LensaUtama

Jendela Cakrawala Indonesia

Jakarta – Saat ini, Royal Enfield telah menjadi brand motor tertua dalam produksi berkelanjutan dan menjadi simbol pelestarian dari warisan desain sepeda motor klasik yang bersahaja dan otentik.

Berpegang teguh pada filosofi desain yang simpel dan berorientasi pada jangka panjang, Royal Enfield telah menghabiskan lebih dari satu abad melintasi medan-medan terberat di dunia, serta menciptakan pengalaman yang tak terlupakan dan kisah-kisah legendaris.

Sebagai brand yang unik, yang terus berkendara dengan ketangguhan dan performa tanpa batas, dan yang telah membangun budaya berkendara sejati selama ini, kini Royal Enfield bersiap merayakan tahun ke-120 yang sangat monumental.

Pada tahun 2021 ini, Royal Enfield akan melakukan berbagai inisiatif di seluruh dunia untuk memperingati warisan panjang dan perjalanan bersepeda motor bersama para penggemar dan komunitas.

Memiliki nilai ketahanan, inklusivitas, dan aksesibilitas, Royal Enfield adalah merek sepeda motor tertua di dunia dalam produksi berkelanjutan dan telah menunjukkan kreativitas, kemampuan beradaptasi, daya tahan, dan ketangkasan lintas generasi.

“Royal Enfield bukan sekedar brand motor biasa, namun lebih dari itu, Royal Enfield adalah simbol ketangguhan dan penjelajahan yang mampu membangun budaya leisure riding yang berkembang cepat di berbagai penjuru dunia” Ujar Siddhartha Lal, Managing Director Eicher Motors Ltd.

Siddhartha Lal menjelaskan, cita-cita kami adalah memperkuat posisi Royal Enfield sebagai brand yang benar-benar global dan kami akan terus menantang diri kami sendiri untuk mengembangkan produk dan pengalaman terbaik, yang menjadi bekal kami untuk melangkah lebih jauh dan menembus batas-batas yang ada.

Sepeda motor klasik ini telah teruji oleh waktu dan telah menciptakan banyak rekor dan kenangan dalam bersepeda motor. Salah satu contoh utamanya adalah Winifred Wells, pelopor sepeda motor dan legenda Royal Enfield.

Pada tahun 1950, ia mengendarai Royal Enfield Bullet 350cc dari Perth ke Sydney dan kembali – ia menempuh jarak lebih dari 5.500 mil hanya dalam 22 hari.

Kurang dari 2 tahun kemudian, ditemani ayahnya, Winifred kembali mengelilingi benua Australia, menempuh jarak hampir 10.000 mil dalam 65 hari, serta berjuang menerjang suhu yang mencapai 44°C.

Royal Enfield juga merambah ke Asia Tenggara dalam beberapa dekade terakhir. Dealer Royal Enfield telah hadir di Singapura sebelum dan setelah Perang Dunia Ke-2. Namanya kian populer di tahun 1950-an, dimana Singapura menjadi pusat distribusi untuk seluruh wilayah Asia Tenggara.

“Kami beruntung mendapatkan dukungan dan bantuan dari para pelanggan, mitra, dan yang terpenting, dari komunitas berkendara kami, tahun ini di wilayah Asia Pasifik, kami akan mengadakan sejumlah kegiatan yang melibatkan komunitas kami sebagai bentuk penghargaan atas dukungan mereka yang memungkinkan kami mencatat prestasi luar biasa ini” jelas Vimal Sumbly, Head International Business – APAC, Royal Enfield.

Saat ini, Royal Enfield menjadi pemain global terdepan di segmen sepeda motor kelas menengah (250cc – 750cc) dengan ambisi untuk terus tumbuh dan memperluas pasar tersebut.

By Yudi Atmaja

https://lensautama.com

Komentar pembaca