Jakarta – Bagi pencinta kudapan manis, pasti sudah familiar dengan kue sus. Rasa manisnya yang menggoda, serta tekstur kulit yang lembut membuat kudapan ini sangat digemari.
Sus yang berasal dari Eropa ini dan sudah diadopsi di berbagai negara termasuk di Indonesia.
Membuat kue sus kekinian dulu hanya dilakukan karena hobi saja, karena masih sibuk dengan urusan kerjaan kantor. Tapi setelah memutuskan untuk resign dari pekerjaan tahun lalu, Dewi J. Irawati memutuskan menekuni usaha kue sus ini lebih serius. Siapa sangka usaha kuliner dengan merk Mio Kitchen dengan cepat di terima penikmat kuliner sejati.
Yup, menurut Dewi yang mengawali berbisnis ini dari sus hasil racikan resep sang mama yang ia coba di mix n max yang pada kenyataannya di terima para penikmat kuliner pastry.
Dari satu item sus dengan rasa vla dan coklat sekarang sudah berinovasi dengan beberapa kue dan cake yang bisa Anda pesan untuk acara keluarga, hantaran, pernikahan, rapat dan lain-lain.
“Saya memulai usaha soes ini belum lama ya sekitar tahun lalu. Kalau buat kue sudah dari semenjak di bangku kuliah. Namun belum diseriusin. Hanya sekedar hobi dan membantu mama membuat kue saat hari raya atau memang untuk cemilan di rumah,”kata Dewi ramah.
Sus Bikin Nagih
Sus tetap menjadi andalan dari Mio Kitchen, walau ia juga mengembangkan kue yang lain seperti bolu tape, bolu jadul, dimsum, potato mix, pie buah, bolu marmer dan lain-lain. Selain sus isi fla dan coklat. Mio Kitchen juga memodifikasi sus yang dilumuri dengan coklat cair di atasnya.
Kelebihan sus dari Mio Kichen sendiri bisa dilihat dari tampilan yang cantik. Untuk ukuran bisa sesuai keinginan dari pemesan. Untuk rasa sangat pas tidak berlebihan dan tidak bikin eneg. Sus nya sendiri renyah diluar dan empuk di dalam. Bikin nagih deh!
“Saya mencoba inovasi baru untuk sus agar tidak bosan dengan isi fla dan coklat saja. Ada alternatif lain untuk penikmat setia sus Mio Kitchen, ” katanya lebih lanjut
Di daerah Duri Kepa, Tanjung Duren, menjadi tempat workshop Mio Kitchen untuk pemesanan.
Menggunakan bahan-bahan premium, tidak menggunakan pengawet dan fresh of oven. Untuk pemasaran Mio Kitchen yang dahulu lewat teman-teman, kantor, keluarga sekarang sudah meluas hingga dari market place. Sudah dari berbagai kalangan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
“Berharap usaha pastry ini terus berkembang kedepannya dengan inovasi-inovasi dan pastinya punya toko sendiri, ” harap Dewi yang mempunyai motto untuk selalu memenuhi permintaan pelanggan dengan harga yang sangat terjangkau.