FCBFI dan kelompok “Buku Berkaki” peduli dan tingkatkan minat baca masyarakat
Lensautama – FCBFI dan kelompok “Buku Berkaki” peduli dan tingkatkan minat baca masyarakat. FC Bayern Fan Indonesia (FCBFI) melalui perwakilannya Kukuh Rahardi dan Melissa Pasaribu mengunjungi peringatan HUT Buku Berkaki ke-6 di Perpustakaan BUKI, Museum Kebangkitan Nasional, Senen, Jakarta Pusat (30/09). Lebih kurang 30 pegiat Buku Berkaki dan 10 tamu undangan (termasuk FCBFI) hadir di acara inti tersebut. Acara inti sendiri selain pengenalan, kilas balik BUKI dari panitia, mereka juga mengenalkan program-program baru baik sendiri maupun berkolaborasi dengan komunitas lain.
Buku Berkaki sendiri
Adalah gerakan sosial untuk mengumpulkan buku melalui donasi untuk kemudian disumbangkan ke lembaga atau sekolah-sekolah yang membutuhkan. Pegiatnya kebanyakan adalah pecinta buku yang peduli pada persebaran buku bacaan anak-anak khususnya yang membutuhkan di seluruh daerah di Indonesia. Buku Berkaki aktif menyumbang buku-buku bacaan anak sesuai umur ke yayasan-yayasan panti asuhan, desa tertinggal dan sekolah-sekolah di pedalaman. “Yang terbaru dalam rangka Ultah ke-6 ini, BUKI mengadakan program Buki Berbagi Untuk Kaltara yang merupakan kolaborasi antara Buku Berkaki dan komunitas Kaltara yang akan mendonasikan buku-buku sebanyak jumlah tagar #Buku6erbagi di Twitter dan Instagram untuk dibagikan pada anak-anak di Pulau Sebatik, dibatas terluar Negara Indonesia dan Malaysia” ungkap Ali Zaenal, salah satu pendiri Buku Berkaki.
Donasi Program Buku Berkaki
FCBFI hadir di acara ini selain sebagai undangan, juga memberikan sedikit apresiasi berupa donasi untuk program Buku Berkaki. Kedepannya lintas komunitas ini dapat memberikan dampak positif bagi sesama terutama anak-anak kurang mampu dan daerah tertinggal. “Bagi FCBFI sendiri, ini merupakan pembuktian bahwa stigma tentang fans klub sepakbola hanyalah sekumpulan orang yang gemar hura-hura dan suka bertindak liar. Kami juga ingin membuktikan bahwa kami juga peduli dengan aspek lingkungan, sosial dan budaya. Karena FCBFI itu sendiri juga merupakan wadah bagi semua kalangan, segala umur, lintas generasi, adat istiadat, latar belakang, profesi, gender, dengan satu persepsi: FCBFI adalah untuk semua dan milik bersama”, ujar Kukuh Rahardi ketua Umum FCBFI Pusat di sela-sela acara.
“Bukan kali ini saja FCBFI melakukan kegiatan sosial, tapi hampir tiap tahun kami melakukannya. Perayaan Hari Ulang Tahun di panti asuhan, donasi korban banjir dan gempa, mengumpulkan baju pantas pakai, donor darah, memberikan donasi kepada SSB yang didirikan oleh penyandang disabilitas, dll., merupakan bukti komitmen kami pada misi-misi sosial. Tak bosan-bosannya juga kami selalu mengajak teman-teman anggota FCBFI untuk berderma di wilayah Regional FCBFI masing-masing sesuai dengan kemampuan dan terutama dengan keikhlasan. Ibarat pepatah cepat kaki ringan tangan, maka begitulah seharusnya. Kita harus selalu membantu sesama umat manusia”, tutup Kukuh.