IKATAN DOKTER INDONESIA ( IDI ) SIAP BERSINERGI DENGAN PEMKOT TANGSEL

LENSAUTAMA.COM – Di akhir kegiatan “Pertemuan Ilmiah 2017” Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tangerang Selatan yang di gelar selama dua hari, 25-26 Maret 2017, IDI menghadirkan Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diani. Dalam perbincangan antara IDI Tangsel dan Airin di dapat kesimpulan bahwa, Pemerintahan Kota Tangsel memberi peluang kepada IDI Tangsel untuk berpartisipasi dan menyelenggarakan kegiatan yang mendukung kesehatan masyarakat.

“Beliau juga mengatakan bahwa Pemkot Tangsel siap mendanai dan memberi kesempatan kepada para dokter untuk meraih beasiswa guna mengejar gelar spesialis. Tentunya dengan persyaratan bahwa dokter tersebut harus mengabdi atau memiliki ikatan dinas di pusat-pusat kesehatan di Tangsel,” tutur dr. Imbar Oemar Gazali, MH.Kes., Ketua Umum IDI Tangsel, Minggu (26/03/2017).

“Selain itu, ibu walikota kota juga berencana untuk membangun dua rumah sakit tipe C (non kelas) , serta menjadikan RSUD Tangsel sebagai rumah sakit tipe B yang nantinya akan menjadi rujukan bagi rumah sakit tipe C,” ungkap Imbar. Dalam upaya meng -Up date keilmuannya secara berkesinambungan dan tersistematis. Dan sebagaimana amanat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat bagi setiap IDI Cabang untuk dapat menggelar “Pertemuan Ilmiah Tahunan” merupakan program Pengembangan Pendidikan Keprofesian yang Berkelanjutan (P2KB).

Bertempat di ICE BSD City, IDI Cabang Tangsel menggelar Pertemuan Ilmiah Tahun 2017. Kegiatan yang diikuti lebih dari 328 dokter se-Indonesia tersebut , diharapkan menjadi ajang bagi para dokter untuk memperoleh informasi ilmu kedokteran yang mutahir.

“IDI Tangsel adalah cabang yang baru saja terbentuk, dengan masa bakti selama kurang dari 2 tahun, diharapkan akan ada Pertemuan Ilmiah setiap tahunnya, dan ini memang baru yang pertama digelar IDI Tangsel,” tutur dr. Imbar.

Tidak hanya membahas tentang ilmu kedokteran, dalam Pertemuan Ilmiah tersebut juga dibahas perihal kesiapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), perubahan paradigma pelayanan di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta reformasi pendidikan kedokteran di Indonesia.

“Sepanjang hidup seorang dokter dalam menjalankan profesinya hanya memikirkan 2 hal yaitu bagaimana mendiagnosa dan mengobati orang secara keilmuan terkini. Mengenai MEA kami sebagai penyelenggara atau pelaku profesi kesehatan akan mendapatkan informasi lengkap dan jelas bagaimana agar dapat bersiap diri dalam era persaingan secara global,” jelas dr Imbar.

Pendapat senada juga dikatakan oleh dr. Suhara Manulang, Mkes. “Selain ilmu Keprofesian dokter yg terkini yg disampaikan, juga disampaikan materi menyikapi permasalahan medicolegal/malpraktik, agar setiap dokter senantiasa mengikuti regulasi dan berbagai perangkat aturan dan etika dalam melaksanakan Keprofesian nya. Up date ilmu pengetahuan tentang berbagai penyakit disampaikan dalam beberapa materi, dan ini sangat dibutuhkan bagi seluruh anggota IDI.”

Sementara itu hadir sebagai pembicara dalam Pertemuan Ilmiah IDI Tangsel 2017, Prof. Dr. dr. Sukman Tulus Putra, Sp.A(K)., memberikan apresiasi terhadap IDI Tangsel sebagai penyelenggara acara tersebut. “Kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan para dokter, karena seorang dokter harus belajar sepanjang hayatnya.”

dr. Mustika Dewi Kencana, selaku Ketua Pelaksana Pertemuan Ilmiah 2017 IDI Tangsel, dan dr. Riswahyuni Widhawati, M.Si, selaku humas acara tersebut mengatakan, “Kami bersyukur bahwa kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik. Kami berharap acara ini dapat membawa manfaat bagi seluruh peserta, khususnya dalam meningkatkan mutu ilmu kedokteran.”@HAFIZ_MABRUR

Komentar pembaca