• 29 Maret 2024 19:18

Gubernur Kalimantan Timur, Menyambut Baik Proyek Pembangunan Tangki Timbun dan Terminal BBM di Wilayah Kaltim

Jakarta – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Dr Ir H Isran Noor, M.Si menyambut baik proyek pembangunan tangki timbun dan terminal BBM di wilayah Tanjung Sembilang, Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim.

Dalam memperkuat ketahanan energi nasional di Kaltim, PT Alicorle Teknologi Internusa QQ Swadaya Oilgas Capital Investments, Ltd yang merupakan konsorsium investor dari Singapura serta BUMD Kutai Kartanegara (Kukar), dan PT Mahakam Gerbang Raja Migas mewujudkan impian masyarakat Kaltim di wilayah Tanjung Sembilang, Samboja, Kukar yang selama ini ditunggu tunggu. Yakni, adanya tangki timbun dan pengisian terminal Bahan Bakar Minyak.

Peletakan Batu Pertama Proyek Pembangunan Tangki Timbun dan Terminal BBM di Kaltim (Foto: Dok)

Gubernur sangat menyambut baik investor yang datang ke wilayahnya demi kepentingan masyarakat yang sangat bermanfaat. Acara peletakan batu pertama dan pembukaan tirai papan proyek diselenggarakan Selasa, 22 September 2021.

“Saya sebagai Gubernur Kaltim sangat welcome dengan adanya investor yang datang ke sini. Apalagi investor yang datang itu sangat bermanfaat untuk kehidupan masyarakat wilayah Tanjung Sembilang, Semboja, Kukar. Proyek ini harus dilaksanakan dan diwujudkan dengan sebaik-baiknya oleh para investor yang menanamkan modalnya di sini” Ujar Isran Noor.

“Masyarakat di Samboja sangat membutuhkan tangki timbun dan terminal pengisian BBM. Karena selama ini masyarakat area tersebut sangat kesulitan untuk membeli solar yang merupakan pendukung kebutuhan usaha mereka, yaitu tambak udang dan nelayan. Diharapkan dengan adanya proyek pembangunan ini dapat dimanfaatkan keberadaannya oleh masyarakat” katanya

John Nainggolan, Perwakilan PT Alicorle Teknologi Internusa QQ Swadaya Oilgas Capital Investments, Ltd mengatakan, acara ini seyogyanya dilaksanakan Februari 2021 namun beberapa kali tertunda dikarenakan adanya pandemi Covid-19 melonjak saat itu.

“Pihak investor asing dari Inggris dan Malaysia tidak dapat ke Indonesia karena adanya travel ban (dilarang bepergian) baik adanya lockdown di negara mereka atau PPKM di Indonesia. Karena itu izinkan saya yang mewakili mereka di sini. Proyek ini bernilai investasi Rp1,8 Triliun” papar John Nainggolan.

“Pembangunannya akan dilaksanakan secara serentak dengan kontraktor pembangunan berasal dari perusahaan konstruksi nasional dan kontraktor negeri Gingsen Korea. Jika tidak ada halangan proyek ini akan tuntas 18 bulan” imbuhnya

“Selama pembangunan proyek investasi ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi baik lokal maupun nasional, sehingga akan mendukung program pemulihan ekonomi Nasional selama pandemi ini. Ketika proyek selesai, maka ketahanan energi nasional akan meningkat dalam bentuk peningkatan stok penyimpanan BBM nasional dengan bertambahnya kapasitas sebesar 150.000 KL. BBM yang akan disimpan berupa solar” jelas John Nainggolan.

John Nainggolan menuturkan, penentuan lokasi di Tanjung Sembilang, Samboja Kukar Kaltim akan memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat Kaltim. Selain adanya peningkatan ekonomi lokal selama pembangunan proyek, juga akan memberikan gambaran positif iklim investasi di Kaltim.

“Dengan adanya tambahan kapasitas penyimpanan solar industri sebesar 50.000 KL, akan berguna untuk kebutuhan energi di industri pertambangan, pertanian, kelistrikan dan industri lainnya,” ucapnya.

Ini sebagai tanda dimulainya proyek pembangunan tangki timbun dan terminal BBM di Samboja Kukar dan beberapa wilayah lainnya seperti di Cirebon dan Subang, Jawa Barat.

Sementara itu, Jumiati Wahid, S.Ag, Lurah Muara Sembilang, Kecamatan Samboja mengatakan, pihaknya sangat mendukung dan akan berkontribusi secara baik untuk melaksanakan dan menyukseskan proyek pembangunan tersebut. Dengan adanya tangki timbun dan terminal BBM, akan menguntungkan warga sekitar khususnya dan masyarakat luas Kaltim.

Hal senada juga diucapkan Hj Wakifah Tanjeng, Ketua RT 07, dengan perwujudan pembangunan ini desa menjadi maju. Desa ini akan menjadi desa yang berkembang.

“Kan masyarakat disini sangat memerlukan bahan bakar solar yang merupakan sarana pendukung sebagai mata pencaharian mereka, tambak udak dan nelayan. Selain itu dengan nyatanya proyek pastinya akan membutuhkan tenaga kerja” pangkasnya

By Yudi Atmaja

https://lensautama.com

Komentar pembaca