Jakarta – Industri kesehatan global memasuki babak baru dengan resmi berdirinya Opella sebagai perusahaan mandiri. Langkah ini merupakan hasil dari penjualan 50% saham pengendali oleh Sanofi kepada perusahaan investasi asal Amerika Serikat, Clayton, Dubilier & Rice (CD\&R). Sanofi tetap mempertahankan 48,2% saham, sementara Bpifrance, bank investasi publik Prancis, memiliki 1,8% saham di Opella.
Dengan valuasi sekitar €16 miliar, Opella kini menjadi pemain independen terbesar ketiga di dunia dalam pasar produk kesehatan konsumen, termasuk obat bebas dan suplemen.
Perusahaan ini mengusung misi “Health in Your Hands”, bertujuan menjadikan perawatan kesehatan diri lebih sederhana dan mudah diakses oleh masyarakat global.
Berbasis di Prancis, Opella mengoperasikan 13 fasilitas manufaktur dan 4 pusat inovasi ilmiah, serta memiliki lebih dari 100 merek ternama seperti Allegra, Dulcolax, Enterogermina, dan Doliprane. Dengan tim yang terdiri dari 11.000 karyawan di lebih dari 100 negara, Opella melayani lebih dari setengah miliar konsumen di seluruh dunia.
Julie Van Ongevalle, Presiden dan CEO Opella, menyatakan, “Menjadi perusahaan mandiri bukan sekadar tonggak sejarah, ini adalah momen kami. Dengan dukungan mitra yang tepat dan fokus yang tajam, kami siap meredefinisi cara orang merawat kesehatannya—secara sederhana, percaya diri, dan sesuai kebutuhan mereka.
David Taylor, mantan Chairman dan CEO Procter & Gamble, ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas Opella. Beliau menambahkan, “Opella bukan sekadar untuk menyesuaikan sistem—tetapi untuk membayangkan ulang.
Dengan status barunya, Opella berkomitmen untuk memperkuat merek-merek terpercaya dan memperluas kehadirannya di pasar-pasar kunci, termasuk Indonesia. Melalui pendekatan yang berfokus pada konsumen dan keberlanjutan, Opella siap menjadi pemimpin dalam industri self-care global.