Vans Old Skool Block Party Hadir di Jakarta, Rayakan Ikon Sepatu Legendaris Lewat Musik, Seni, dan Komunitas

Jakarta — Vans Old Skool, siluet ikonik yang telah melewati berbagai generasi sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 1977, kembali dirayakan dalam perhelatan akbar Vans Old Skool Block Party.

Setelah sukses digelar di Yongsan (Korea Selatan) dan Kabukicho (Jepang), kini giliran Jakarta, Indonesia, yang menjadi kota ketiga di dunia yang menghadirkan pesta budaya ini.

Berlangsung di M Bloc Space Jakarta, acara ini tidak hanya merayakan eksistensi Vans Old Skool sebagai ikon gaya hidup dan musik, tetapi juga sebagai simbol perjalanan, perjuangan, dan kreativitas lintas generasi.

Selama gelaran, Vans menghadirkan berbagai instalasi, pertunjukan, dan aktivitas yang melibatkan komunitas, seniman, dan musisi Tanah Air.

Sejak kemunculannya, Vans telah menjadi pilihan utama para skateboarder, musisi, seniman, hingga selebritas dunia. Desain stripe legendaris yang kini dikenal sebagai “jazz stripe” telah melampaui batas tren dan waktu, menjadikan Vans lebih dari sekadar sepatu—ia adalah bagian dari identitas dan ekspresi diri.

Di Jakarta, perayaan Vans Old Skool terbagi ke dalam tiga area utama: Lobby Area, Mural Area, dan Live House. Setiap zona menyuguhkan pengalaman berbeda, dari rilisan eksklusif Vans, arsip sejarah sepatu, hingga sesi penghormatan untuk mendiang *Ricky Siahaan—gitaris band Seringai dan figur penting dalam komunitas musik dan skate Indonesia.

Lobby Area menjadi rumah bagi Vans Pop Up Store, yang menghadirkan berbagai rilisan eksklusif Vans Old Skool. Terdapat pula instalasi khusus mengenang Ricky Siahaan, lengkap dengan papan bunga, arsip foto, dan karya seni yang menggambarkan hubungan mendalam antara Vans dan musik.

Di Mural Area, pengunjung disambut suasana komunitas yang hangat. Vans menyajikan “Es Cekek”, minuman nostalgia khas era 90-an secara gratis, serta menyediakan ruang kreatif yang melibatkan brand lokal seperti Lawless Jakarta, SDY Apparel, dan Ruang Riung Baceprot. Para penggemar fingerboard juga bisa bergabung di sesi fun games bersama Fingerdex.

Bagian puncak dari Vans berlangsung di Live House. Acara ini dikhususkan untuk mengenang Ricky Siahaan, termasuk pemutaran film dokumenter “Selamanyaa” (extended version) yang memuat perjalanan komunitas Senayan Skateboarders serta cuplikan-cuplikan mendiang Ricky dalam komunitas tersebut.

Musisi besar tanah air pun turut tampil memeriahkan acara, termasuk Voice of Baceprot (VOB), band metal asal Garut yang telah tampil di panggung dunia seperti Wacken Open Air dan Glastonbury.

Sebagai penutup acara, Hindia tampil membawakan karya-karya emosionalnya dalam rangka kampanye Feel Something New yang memperkenalkan Old Skool Premium.

Dengan hadirnya Vans kembali menegaskan bahwa produk ikonik seperti Vans Old Skool bukan hanya fashion statement, melainkan simbol budaya, pergerakan komunitas, dan ekspresi seni. Perayaan ini juga menunjukkan bahwa Vans terus berkembang mengikuti zaman, tanpa melupakan akarnya dalam dunia skate dan musik.

Nantikan kejutan-kejutan selanjutnya dari Vans dan Hindia pada awal Mei 2025, termasuk rilisan dan kolaborasi baru yang akan terus memperkuat posisi Vans Old Skool di hati para penggemar setianya.

Komentar pembaca