lensauatama – Laga panas antara Real Madrid dan Barcelona di final Copa del Rey 2025 berakhir dengan kontroversi besar yang mengundang sorotan dari seluruh dunia sepak bola.
Pada pertandingan yang berlangsung pada Minggu (27/4/2025) dini hari WIB, Barcelona memastikan kemenangan mereka lewat gol Jules Kounde di babak tambahan waktu, namun laga ini juga diwarnai oleh insiden yang melibatkan bek tengah Real Madrid, Antonio Rudiger.
Di tengah kekecewaan para pemain dan staf pelatih Los Blancos, Rudiger terlihat marah besar dan berusaha mendekati wasit Ricardo de Burgos Bengoetxea. Kejadian ini memunculkan ketegangan di pinggir lapangan setelah Rudiger melemparkan bongkahan es ke arah wasit. Aksi tersebut terjadi setelah Real Madrid kalah 2-3 dalam pertandingan yang penuh drama ini.
Sebelumnya, Lucas Vazquez dan Vinicius Junior sudah lebih dulu menunjukkan ekspresi frustrasi mereka dengan bergerak agresif ke arah wasit. Namun, insiden yang paling mencuri perhatian terjadi saat Rudiger, dengan emosi yang memuncak, mengambil bongkahan es dari area pinggir lapangan—tepat di dekat area teknis Carlo Ancelotti—dan melemparkannya ke tengah lapangan.
Wasit De Burgos Bengoetxea yang melihat aksi tersebut langsung mengambil tindakan tegas dengan mengeluarkan kartu merah untuk Vazquez dan Rudiger. Meski demikian, Rudiger mencoba untuk mendekati wasit kembali sebelum akhirnya dicegah oleh staf pelatih yang berusaha menenangkan situasi.
Real Madrid kemudian mengerahkan enam orang, termasuk dua pemain, untuk meredakan kemarahan Rudiger yang masih terlihat sangat marah. Bongkahan es yang dilempar sebelumnya diketahui diambil dari kantong kompres besar yang terdapat pada lutut kanannya.
Setelah berhasil ditenangkan, Rudiger akhirnya kembali ke lapangan meskipun tetap dalam kondisi yang sangat emosional. Dia tetap mengikuti prosesi penyerahan medali setelah pertandingan.
Namun, akibat perbuatannya tersebut, Rudiger kini menghadapi ancaman hukuman larangan bermain yang cukup panjang, sesuai dengan regulasi ketat di dunia sepak bola Spanyol.
Selain insiden yang melibatkan Rudiger, jalannya pertandingan juga dipenuhi kontroversi. Di babak pertama, Barcelona sempat mengklaim dua peluang penalti. Federico Valverde dianggap melakukan handball di area Real Madrid, namun wasit tidak memberikan sanksi apapun meskipun Valverde terpeleset. Di sisi lain, Dani Ceballos juga terlihat menarik baju Pau Cubarsi saat situasi sepak pojok, namun tidak ada penalti yang diberikan.
Teknologi Video Assistant Referee (VAR) kembali berperan dalam membatalkan klaim penalti Barcelona di babak kedua. Raul Asencio disebut melanggar Raphinha di dalam kotak, namun setelah review VAR, wasit memutuskan untuk mengeluarkan kartu kuning kepada Raphinha karena dianggap melakukan diving.
Meski kontroversi VAR berlanjut, Barcelona akhirnya memastikan kemenangan 3-2 di babak tambahan waktu lewat gol luar biasa dari Jules Kounde pada menit ke-116. Gol tersebut membawa Barcelona meraih trofi Copa del Rey setelah pertarungan sengit yang penuh drama.
Dengan hasil tersebut, Barcelona kini unggul empat poin atas Real Madrid di klasemen La Liga, dengan lima pertandingan tersisa. Ketatnya persaingan antara dua raksasa sepak bola Spanyol ini semakin memanas, dan insiden-insiden seperti yang melibatkan Rudiger hanya menambah tensi di antara keduanya.
Pertandingan El Clasico berikutnya dipastikan akan menjadi sorotan besar, dengan kedua tim saling bersaing untuk meraih supremasi di La Liga dan memperbaiki citra setelah insiden kontroversial di Copa del Rey ini.