Kesiapan dan Kontribusi Hino Terhadap Penerapan B30

JakartaHino Indonesia siap dalam menghadapi program pemerintah untuk penggunaan bahan bakar biodiesel sebesar 30% atau B30 sesuai yang tertuang pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 12 tahun 2015 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Sebagai Bahan Bakar lain, yang berlaku mulai dari 1 Januari 2020.

Seperti dijelaskan diatas, dalam menghadapi B30 ini, Hino melakukan dua test yaitu emission test dan durability test baik itu untuk mesin yang saat ini digunakan Euro 2 dan juga mesin yang akan digunakan pada tahun 2021 Euro 4.

Uji mesin Hino dilakukan di laboratorium dengan kondisi beban dan daya maksimum pada putaran mesin 2500 rpm, selama 400 jam atau setara dengan 40.000 km pada pemakaian maksimum yang menggambarkan kondisi kendaraan dipacu dalam kondisi ekstrim melebihi dari keadaan sesungguhnya dilapangan atau pengoperasian aktual kendaraan sehari-hari.

Berdasarkan hasil uji tersebut, Hino sudah melakukan penyesuaian spesifikasi kendaraan yang sesuai dengan karakteristik bahan bakar Biodiesel sehingga potensi terhadap dampak atau pengaruh yang timbul pada saat penggunaan Biodiesel termasuk B30 dapat diminimalisir agar kedepannya operasional bisnis customer tidak mengalami gangguan.

Perubahan spesifikasi kendaraan Hino dilakukan untuk unit kendaraan dengan tahun produksi vehicle identification number (VIN) 2020 yaitu pada bagian ukuran fuel filter yang dibuat lebih besar sehingga filter tetap dapat bertahan 10.000 km sesuai dengan yang saat ini digunakan untuk B20.

Selain itu fuel tank dilapisi dengan alumunium platting coated untuk mencegah terjadinya karat, fuel sender gauge dan piping juga dilapisi dengan Nickel platting coated untuk memberikan daya tahan yang lebih kuat terhadap zat asam yang dihasilkan oleh fame B30.

Tidak hanya itu untuk material yang berbahan karet, seperti Hose sudah menggunakan material fluorubber agar tahan terhadap sifat sifat dasar dari biodiesel yang menghasilkan zat asam dan mengkikis material.

“Dengan pengunaan bahan bakar B30, diharapkan pengusaha maupun pengemudi truk melakukan kontrol dan perawatan yang lebih rutin, ini dibutuhkan untuk mencegah atau meminimalisir penyumbatan filter sehingga kondisi kendaraan tetap terjaga dan bisnis dapat terus berjalan” Ujar Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi HMS

Hino memiliki target untuk mengembangkan jaringan outlet hingga 200 Hino outlet di akhir tahun 2020. Penambahan akan ditempatkan pada area area strategis di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Kawasan Indonesia Timur.

Begitupun dengan jaringan suku cadang, akan ditingkatkan dari 3.407 jaringan toko suku cadang menjadi 3.600 jaringan di 2020 guna menjaga distribusi dan ketersedian suku cadang di seluruh Indonesia.

Bagi konsumen yang memiliki area area yang sulit terjangkau, Hino juga akan mengembangkan service point (Serpo) di 11 titik terbaru yang mampu menjangkau konsumen hingga kedalam, sehingga konsumen tidak perlu khawatir unit Hino bisnisnya dapat tetap terawat dan terjaga.

“Kami memiliki rasa optimisme di 2020 akan lebih baik lagi. Fokus pemerintah dalam pembangunan infrastruktur, kami yakini dapat memberi dampak pada naiknya penjualan. Target kami ditahun ini bisa mempertahankan posisi sebagai market leader dengan market share untuk Ranger 65% dan Dutro tumbuh menguasai 25%” tutup Masato Uchida, COO HMS.

Komentar pembaca