• 27 Juli 2024 07:17

LensaUtama

Jendela Cakrawala Indonesia

Net1 Indonesia Mendukung Acara Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018

Net1 Indonesia Mendukung Acara Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018Net1 Indonesia Mendukung Acara Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018

Net1 Indonesia Mendukung Acara Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018

Lensautama.com- Net1 Indonesia, penyedia layanan broadband data mobile 4G LTE, mendukung penyelenggaraan acara bertajuk Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 pada 4 – 9 Mei 2018 di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Acara Latihan Militer Laut Gabungan tersebut merupakan program dua tahunan yang diadakan secara rutin oleh TNI Angkatan Laut Republik Indonesia dan didukung oleh negara-negara asing.

MNEK adalah latihan militer bersama dengan melibatkan banyak negara yang telah diadakan sejak tahun 2014. Salah satu tujuannya membangun kepercayaan angkatan laut negara-negara di dunia, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan keamanan maritim. Negara-negara peserta latihan ini telah melaksanakan diplomasi bagi negaranya yang menjadi salah satu peran universal angkatan laut di dunia.

“Kami merasa bangga bisa menjadi bagian dari pagelaran besar dalam bidang militer khususnya di kemaritiman Indonesia dengan memberikan penyediaan akses broadband databerbasis 4G LTE yang ada di darat maupun lintas laut selama acara MNEK 2018 berlangsung,” ujar Larry Ridwan, CEO Net1 Indonesia.

Menurut Larry, jaringan 4G LTE dari Net1 telah terbukti bisa menjangkau lokasi di laut yang jaraknya sampai puluhan kilometer dari bibir pantai utara Pulau Bali dan Pulau Lombok. Kualitas dan keunggulan jaringan Net1 inilah yang dapat dimanfaatkan oleh para peserta MNEK 2018 untuk mengakses internet dan berkomunikasi secara lancar.

“Sebanyak 37 negara dipastikan akan mengikuti Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 yang dipusatkan di Pelabuhan Lembar NTB dan mengambil tema ‘Cooperation to Respond to Disaster and Humanitarian Issues’ (Kerja Sama untuk Menanggapi Bencana dan Permasalahan Kemanusiaan) sesuai dengan kondisi letak geologis Indonesia yang sangat rawan bencana karena terletak pada cincin api (ring of fire) yang berpotensi terjadi bencana gempa bumi, gunung meletus, tsunami, dan tanah longsor. Sedangkan ditinjau dari letak geografis, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki kerawanan terhadap tindak kriminal dan ilegal melalui laut. Partisipasi sejumlah Negara pada pagelaran ini membuat kita memerlukan dukungan akses internet yang mampu menjangkau wilayah laut lepas sehingga memudahkan telekomunikasi selama acara ini berlangsung,” papar Letnan Kolonel (Letkol) Suratno, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Armada RI Kawasan Timur (Armatim) TNI  Angkatan Laut Republik Indonesia.

Menurut Letkol Suratno, latihan militer bersama MNEK menjadi sarana tepat bagi TNI AL untuk berlatih bersama dengan angkatan laut negara-negara sahabat sebagai persiapan dalam menangani bencana alam dan permasalahan kemanusiaan di suatu kawasan yang perlu mendapat perhatian semua negara. Kadispen Armatim juga menggarisbawahi dampak positif MNEK 2018 bagi Indonesia untuk menjalin hubungan baik dengan negara-negara lainnya sekaligus untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya dan pariwisata.

“Untuk mendukung MNEK 2018, Net1 menyediakan 5 site dedicated di area Bali dan Lombok yang cukup mencukupi bagi akses telekomunikasi untuk 30 kapal perang TNI AL” papar Eko Budirahardjo, Chief Legal And Regulatory, Net1 Indonesia.  Menurutnya, Net1 Indonesia juga telah memperkuat VPN-IP, Internet/WiFi dan bandwidth di Pulau Gili Trawangan dan Pulau Lombok (NTB) dan Pulau Nusa Penida (Bali), untuk kebutuhan video streaming, koneksi data, dan CCTV guna mendukung kelancaran MNEK 2018.

Net1 Indonesia, yang memiliki karakteristik jangkauan luas, akan mampu mengakomodasi kebutuhan bisa menjangkau kawasan-kawasan yang menjadi area untuk MNEK 2018. Seperti diketahui, Net1 Indonesia yang menggunakan akses 4G LTE dengan frekuensi 450MHz mampu menjangkau seluruh Provinsi Bali dan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

By Syaidah Azahra

Gadis kelahiran tahun 2000 yg masih kuliah di salah satu universitas, yang bercita-cita ingin menjadi pengusaha agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Gadis pemalu ini bergabung di lensautama.com sebagai penulis untuk menyalurkan hobi nya.

Komentar pembaca