“Weighing Impact of Political Actions on Economy Stability” jelang Pilpres 2019

Lensautama  -“Weighing Impact of Political Actions on Economy Stability” jelang Pilpres 2019. Golden Circle Club Meeting merupakan forum diskusi tahunan yang diselenggarakan CTI Group bagi para mitra bisnisnya yaitu System Integrator dan Independent Software Vendor untuk sharing best practices dan edukasi akan berbagai tren bisnis dan teknologi terkini. Mengangkat tema “Weighing Impact of Political Actions on Economy Stability”, acara ini juga menandai 13 tahun berdirinya komunitas Golden Circle Club.

Golden Circle Club Meeting ke-13 ini menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, di antaranya Faisal Basri, Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia, yang memaparkan situasi perekonomian Indonesia terkini berikut tantangan dan peluang bagi bisnis, serta seberapa besar pengaruh gejolak politik terhadap stabilitas ekonomi. Faisal bersama dengan Hanta Yudha, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia dan Roy Nicholas Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pelaku Ritel Indonesia (Aprindo) mengupas topik ini lebih dalam di sesi panel diskusi yang dimoderatori oleh Ajeng Kamaratih, Presenter Metro TV.

“Aksi politik, terutama menjelang pemilihan umum, sedikit banyak mempengaruhi kestablian perekonomian suatu negara, yang dapat berujung terhadap bisnis. Data market menunjukkan nilai saham sangat fluktuatif saat musim Pemilu, dan studi juga mencatat bahwa konsumen dan pelaku bisnis cenderung menunda pembelian, pengambilan keputusan serta investasi apabila ketidakstablian politik tersebut terjadi. Untuk itu kami mengumpulkan para pelaku bisnis TI di sini dalam acara Golden Circle Club Meeting untuk saling berbagi insight dan pengetahuan sejauh mana sentimen politik, terutama jelang Pilpres 2019, dapat berpengaruh terhadap bisnis. Kami berharap dengan adanya sharing ini, pebisnis dapat melakukan upaya preventif apabila diperlukan supaya terhindar dari dampak negatif yang mungkin saja terjadi,” ujar Presiden Direktur CTI Group Harry Surjanto.

“Kondisi perekonomian Indonesia saat ini dalam keadaan baik dan stabil. Tidak ada penurunan daya beli masyarakat, yang ada pergeseran pola konsumsi dari kebutuhan non-leisure ke leisure. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya faktor eksternal yang mampu menggoyangkan ekonomi, seperti gejolak politik dari dalam maupun luar negeri. Sebut saja Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019, maupun isu geopolitik antara AS dan Korea Utara. Semuanya berpotensi mengakibatkan volatilitas rupiah. Namun semua ini dapat disikapi secara positif apalagi indeks demokrasi di Indonesia cukup baik, salah satunya terlihat pada Pilpres 2014 yang berlangsung damai tanpa huru hara. Diharapkan hal yang sama dapat terjadi di Pilkada dan Pemilu mendatang sehingga potensi goncangan ekonomi dapat diminimalisir,” ujar Faisal.

Menurut hasil riset Litbang Kompas pada awal 2017, jika Pemilu dilakukan saat ini, 41,6% responden akan memilih Jokowi dan 22,1% responden akan memilih Prabowo. Geliat stabilitas politik, keamanan, penegakan hukum, dan kesejahteraan dalam enam bulan terakhir jadi pertimbangan signifikan warga untuk mengidolakan pemimpin yang mampu mengatasi persoalan. Lebih lanjut riset mengatakan kepuasan terhadap kinerja Jokowi-JK menurun meski tetap tinggi, di mana kepuasan di bidang ekonomi merupakan yang terendah, sementara bidang politik dan keamanan adalah yang tertinggi.

CTI Group terus menjaga komitmennya untuk tumbuh bersama mitra bisnisnya, melalui penyediaan dukungan lengkap mulai dengan fasilitas CTI Technology Center, tenaga ahli (engineer), layanan Customer Response Center 24/7 hingga rangkaian portfolio teknologi terkini yang didistribusikan oleh anak perusahaan CTI Group, yakni Blue Power Technology, Central Data Technology, Virtus Technology Indonesia, Helios Informatika Nusantara, dan XDC Indonesia. CTI Group menyempurnakan layanannya kepada mitra bisnis dan pelanggan dengan membentuk dua anak usaha baru bernama Defenxor selaku managed security service provider (MSSP), dan Inovasi Informatika Nusantara (i-3) yang menyajikan layanan edukasi dan training kepada profesional TI.

Komentar pembaca