LensaUtama – Pesantren kilat atau SANLAT yang menjamur pada bulan suci Ramadhan seperti sekarang ini pada intinya adalah bagian dari optimalisasi ibadah puasa wajib yang dilaksanakan pada bulan suci seperti sekarang ini. Agar puasa yang kita lakukan sebagai orangtua atau orang dewasa dan yang mereka kerjakan mulai dari mulai anak-anak TK, pelajar SD, SMP dan SMA, para pemuda dan Remaja Islam dimana saja mereka berada memiliki nilai tambah sehingga puasa mereka bukanlah puasa yang hampa, akan tetapi menjadi puasa yang bermakna dan berlimpah pahala.
Sehingga apa yang pernah disabdakan oleh Rosulullah SAW kepada sahabatnya itu benar-benar terlaksana pada saat kita puasa seperti sekarang ini, yaitu “Man Shoma Romadhona Imanan Wahtisaban Ghufirolahu Mataqoddama Mindzambihi” yang artinya barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan perhitungan/evaluasi maka pasti Allah SWT akan mengampuni dosanya termasuk dosa-dosanya yang telah lalu”.
Ada suatu nilai tambah atau kelebihan apabila yang melaksanakan SANLAT itu adalah institusi sekolah atau lembaga pendidikan formal lainnya dimana lembaga ini memiliki otoritas institusi untuk mengatur peserta didiknya sesuai dengan visi pendidikan yang dimiliki oleh sekolah tersebut. Maka pelaksanaan sanlat bukanlah perkara yang susah karena pesertanya sudah jelas, tidak seperi di lingkungan masyarakat seperti DKM Masjid atau Rohani Islam RT/RW yang menyelenggarakan SANLAT untuk mendapatkan peserta yang banyak maka perlu bekerja keras. Dan untuk peserta acara Ramadhan Camp ini sekitar 101 Peserta.
Untuk itu agar pelaksanaan SANLAT lebih efektif dan mengena kepada tujuan dan sasaran utamanya maka panitia SANLAT perlu memperhatikan hal-hal berikut antara lain , tujuan, waktu, pembicara/narasumber, materi/silabus/kurikulum, strategi/metode/media, dan sarana pendukung lainnya. Untuk itu diperlukan tim yang solid dan kuat agar sanlat berjalan efektif, bermanfaat dan mengenai sasaran atau sampai pada tujuan.“Sanlat yang dilakukan oleh Remaja Masjid Jami Darussalam Ini dijadikan contoh atau model bagi lembaga lainnya yaitu dalam mengelola dan mengemas strategi pembelajaran acara tersebut, dan untuk tahun ini acara SANLAT di ganti dengan Ramadhan Camp yang inti nya hampir sama dengan Sanlat, Ramadhan Camp ini lebih mendidik anak-anak untuk selalu berbagi dan untuk melakukan cintai alam dan kemanusiaan”, Ucap Irma Rahmayuni ketua pelaksana
“Selain itu agar kegiatan sanlat lebih efektif dan tepat sasaran dalam menyusun materi, metode dan media pembelajaran dikemas sedemikian rupa sehingga menarik, menantang dan penuh dengan inspirasi atau pengalaman, sebagai contoh ketika penanaman atau internalisasi nilai keimanan dan ketaqwaan tidak hanya dilakukan dengan metode ceramah tetapi bervariasi yaitu ada nasyid, drama. Selain itu pembicara atau narasumber Ramadhan Camp melibatkan narasumber dari luar”, Ucap Ade Arief Putra selaku ketua Rislam
Kegiatan seperti ini dalam kegiatan Ramadhan Camp menambah gairah bagi kedua belah pihak sehingga kegiatan Ramadhan Camp tidak menoton dan membosankan. Wallahu a’lam