Jack Miller Soroti Gaji Pembalap MotoGP yang Dinilai Terlalu Kecil

lensautama – Pembalap MotoGP asal Australia, Jack Miller, melontarkan kritik tajam soal rendahnya gaji para pembalap di era modern. Menurut rider Pramac Yamaha tersebut, bayaran yang diterima saat ini tidak sebanding dengan risiko tinggi yang harus dihadapi para pembalap di lintasan.

Dalam sebuah wawancara dengan podcast Gypsy Tales, Jack Miller mengatakan bahwa kondisi gaji pembalap MotoGP telah jauh berubah dibandingkan masa lalu.

“Para pembalap di masa lalu – tiga atau empat pebalap besar – dibayar dengan sangat tinggi,” ujar Jack Miller, dikutip dari Crash pada Minggu (20/4/2025).

“Sekarang, para pemula atau bahkan pembalap mapan seperti saya menandatangani kontrak dengan harga murah, hanya untuk bisa naik motor MotoGP atau mencoba peruntungan.”

Sebagai perbandingan, legenda MotoGP seperti Valentino Rossi pernah menerima gaji hingga 30 juta euro (sekitar Rp 574,7 miliar) per musim pada masa keemasannya di tahun 2008 hingga 2010.

Namun kini, gaji tertinggi hanya mencapai 12 juta euro, yang didapatkan oleh Fabio Quartararo (Monster Yamaha) dan Marc Marquez (Ducati Lenovo). Bahkan juara dunia MotoGP 2024, Jorge Martin, hanya mengantongi sekitar 5,8 juta euro (Rp 111,1 miliar) bersama Aprilia Racing.

Jack Miller, yang sudah menjalani 11 musim di kelas utama MotoGP, menilai bahwa penyebab utama menurunnya gaji pembalap adalah pergeseran kekuatan dalam industri ini. Kini, pabrikan memiliki kendali lebih besar dibandingkan pembalap.

“Pabrikan sekarang memegang semua kartu. Mereka punya motor terbaik, jadi daya tawar mereka lebih tinggi. Para pembalap rela menerima bayaran lebih kecil demi bisa membela tim yang kompetitif” jelas Miller.

Contohnya adalah Marc Marquez, yang rela memangkas gaji besar-besaran saat pindah dari Honda ke tim satelit Ducati tahun lalu, demi peluang bersaing di barisan depan.

Meski mengkritik kondisi saat ini, Jack Miller tetap menegaskan bahwa menjadi pembalap MotoGP adalah impian banyak orang. Namun, ia berharap ada perubahan sistem agar pembalap dihargai sesuai dengan dedikasi dan risiko yang mereka hadapi setiap akhir pekan.

Komentar pembaca