Red Sparks Paksa Final ke Gim Penentuan, Siap Rebut Gelar Juara di Kandang Lawan

lensautama — Tim bola voli putri Red Sparks berhasil memaksakan pertandingan final liga menuju laga kelima usai meraih dua kemenangan dramatis berturut-turut atas Pink Spiders. Setelah sempat tertinggal dua gim di awal seri best-of-five, Red Sparks bangkit dan kini siap tampil habis-habisan untuk mengincar gelar juara musim ini.

Pada dua laga awal, Red Sparks kalah dengan skor 3-0 dan 3-2. Namun mereka menunjukkan semangat pantang menyerah dengan membalikkan keadaan di leg ketiga dan keempat yang berlangsung sengit, masing-masing dengan kemenangan 3-2.

Hasil ini membuat agregat imbang 2-2 dan pertandingan puncak harus digelar di Samsan Gymnasium, Incheon, markas Pink Spiders, pada sore ini pukul 17.00 WIB.

Meski akan bermain di kandang lawan, semangat juang Red Sparks tak goyah. Pelatih Ko Hee Jin menyatakan timnya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah diperjuangkan dengan susah payah.

“Ayo kita semua pergi ke Incheon bersama-sama seru Ko penuh semangat setelah leg keempat berakhir. Ia menegaskan bahwa target utama tim adalah menjadi juara, bukan hanya sekadar bermain baik.

Pelatih Ko juga mengisyaratkan bahwa jika para pemain inti yang sempat cedera bisa kembali pulih tepat waktu, peluang mereka untuk menang akan semakin besar. Ia juga mengapresiasi performa pemain asing Mega dan Vanja Bukilic yang tampil menentukan di dua laga terakhir.

Musim ini bukanlah musim yang mudah bagi Red Sparks. Cedera menghantui tim hampir sepanjang tahun. Namun justru semangat juang itulah yang membuat mereka kini begitu dekat dengan trofi juara.

Ko berharap timnya bisa menampilkan penampilan terbaik, terutama dalam menghadapi tekanan dari suporter tuan rumah dan potensi “tarian terakhir” dari bintang Pink Spiders, Kim Yeon Kyung, yang dikabarkan akan pensiun.

Di sisi lain, pelatih Pink Spiders, Marcello Abondanza, mengaku kecewa dengan kegagalan timnya mengamankan kemenangan di leg keempat. Meski memiliki peluang menang, Pink Spiders tak mampu menyelesaikan pertandingan dengan baik.

“Dalam kejuaraan, pilihan kecil bisa memberi dampak besar,” ujar Abondanza, sembari mengingatkan bahwa timnya perlu menunjukkan mental yang lebih kuat di laga krusial.

Ia menolak membandingkan situasi saat ini dengan final musim lalu, di mana Pink Spiders juga gagal meraih gelar setelah unggul 2-0 melawan Hi-Pass. Menurutnya, tim yang sekarang sudah berbeda baik dari segi komposisi maupun dinamika permainan.

Pertandingan pamungkas sore ini akan menjadi ujian mental dan teknik bagi kedua tim. Apakah Red Sparks bisa mengukir sejarah dengan membalikkan keadaan dan merebut gelar juara di kandang lawan Atau justru Pink Spiders yang mampu bangkit dan meraih kemenangan di depan pendukung sendiri.

Yang pasti, semua mata akan tertuju pada Red Sparks yang siap membuktikan bahwa semangat juang dan konsistensi bisa membawa mereka menjadi yang terbaik musim ini.

Komentar pembaca