Arus Mudik Lebaran 2025, Pemerintah Pastikan Transportasi Aman dan Nyaman

Jakarta – Pemerintah dan berbagai pihak terkait tengah bersiap menghadapi arus mudik Lebaran 2025 yang diperkirakan akan diikuti oleh 146 juta pemudik. Langkah strategis dalam infrastruktur dan transportasi publik terus dioptimalkan agar masyarakat dapat menikmati perjalanan yang aman dan nyaman.

Wakil Ketua Komisi V DPR, Andi Iwan Darmawan Aras, menegaskan bahwa setiap kementerian dan lembaga terkait harus menempuh kebijakan yang tepat dalam menyiapkan infrastruktur serta moda transportasi yang memadai.

“Kami berharap masyarakat dapat mudik dengan aman dan nyaman, berkumpul bersama keluarga untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri sekaligus menikmati liburan tanpa hambatan” ujar Andi Iwan pada Jumat (21/3/2025).

Lonjakan pemudik yang signifikan mengharuskan kesiapan ekstra dalam segala aspek, mulai dari jalan tol, jalan nasional, transportasi darat, laut, dan udara.

Diperkirakan lonjakan pemudik akan mulai terjadi pada akhir pekan ini. Oleh karena itu, Andi Iwan mengingatkan bahwa seluruh pihak harus memastikan kesiapan infrastruktur, moda transportasi, dan fasilitas pendukung lainnya. Moda transportasi yang harus diantisipasi meliputi:
– Bus antar kota antar provinsi (AKAP)
– Kereta api
– Kapal laut
– Pesawat udara

Pemerintah juga telah memperpanjang liburan sekolah hingga 20 hari, sehingga penambahan frekuensi perjalanan serta kapasitas transportasi menjadi sangat penting. Perjalanan bus dan kereta api diperbanyak, baik dari segi armada maupun jadwal keberangkatan.

Selain jalur darat, optimalisasi kapal laut dan pesawat udara juga diperlukan untuk memfasilitasi pemudik antarwilayah. Selain itu, pengawasan terhadap harga tiket angkutan massal juga harus diperketat agar tetap terjangkau.

“Operator transportasi harus diawasi agar tarif tiket perjalanan tidak mengalami lonjakan yang memberatkan masyarakat” jelas Andi Iwan.

Pemerintah saat ini memastikan kesiapan jalan tol sepanjang 3.020,5 km dan jalan nasional non-tol sepanjang 47.604,34 km. Hingga kini, 95,22% jalan nasional lintas utama dinyatakan layak dilalui pemudik.

Namun, mengingat kondisi cuaca yang masih berada di akhir musim penghujan, infrastruktur drainase di jalan tol dan arteri harus diperhatikan guna menghindari banjir atau genangan air yang dapat menghambat perjalanan.

“Pemerintah harus memastikan seluruh pengerjaan jalan tol dan infrastruktur pendukung selesai sebelum masa mudik dimulai” tambahnya.

Ketersediaan informasi cuaca real-time juga menjadi faktor penting dalam kelancaran mudik. BMKG diminta untuk menyediakan sistem informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh pemudik guna mengantisipasi kondisi cuaca ekstrem selama perjalanan.

Selain itu, pengawasan ketat terhadap truk Over Dimension Over Load (ODOL) perlu dilakukan agar tidak mengganggu arus lalu lintas pemudik, terutama di jalur utama mudik dan penyeberangan kapal.

Dengan berbagai persiapan yang dilakukan, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 berjalan lancar dan para pemudik dapat sampai di kampung halaman dengan selamat dan nyaman.

Komentar pembaca