• 29 Maret 2024 19:28

Kiat Tetap Bergeliat di Dunia Fesyen Walau Omset Belum Stabil

Jakarta – Penurunan omset hingga 70 persen di bidang fesyen terjadi di tahun 2020 bulan Maret hingga Mei. Walau kondisi perekonomian belum pulih, namun geliat ekonomi, terutama di bidang fesyen sudah mulai nampak. Akhir tahun penurunan sudah tinggal 40 persen dan memasuki tahun 2021, penurunan omset tinggal 20 persen.

“Meski belum pulih seperti tahun2 sebelum pandemi datang, geliat dunia fesyen sudah mulai muncul kembali. Setidaknya sudah mulai ada geliatnya,” ungkap Lisa Fitria, Wakil Ketua Indonesian fashion Chamber dalam Nina Nugroho Solution yang kali ini digelar bekerjasma dengan Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2021, Jumat, 16 April lalu di akun instagram @ninanugrohostore.

MUFFEST sendiri diselenggarakan 18 Maret sampai 23 Mei di 4 kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Bekasi.

Nina Nugroho Solution yang dipandu oleh desainer busana kerja untuk Muslimah, Nina Nugroho, merupakan Corporate Social Responsibility berupa asupan informasi mengenai berbagai hal yang menjadi tantanan wanita dengan multiperan. Berbagai isu dibahas diantara seputar fesyen, kecantikan dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan anak serta isu-isu sosial lainnya.

Lisa mengatakan, walaupun penjualan fesyen secara umum merosot drastis, masih ada peluang yang cukup menjanjikan yaitu memproduksi masker. Dimana mampu memberikan pemasukan harian dari brand yang sudah berjalan selama ini.

Lisa juga melihat sejumlah peluang lainnya, yaitu menggarap pasar corporate uniform (seragam perusahaan) dan upcycling fashion.

“Disini jangan berpikir perusahaan besar, tapi perusahaan kecil sangat banyak yang bisa digarap. Seperti restoran padang butuh seragam, klinik-klinik kecil juga butuh seragam dan pastinya dalam jumlah banyak,” tuturnya.

Sementara untuk konsep upcycling dimulai dengan melihat kembali stok yang ada di gudang dan belum sempat terjual selama pandemi setahun kemarin.

“Lakukan review, apakah desain masih mengikuti trend? Lakukan modifikasi dengan menambah, mengurangi atau menggabungkan sehingga menjadi bentukan baru. Prinsip upcycling ini sejalan dengan kampanye sustainable fashion di gaungkan IFC sejak pertama kali didirikan,” ujar Lisa Fitria lebih lanjut.

Dimasa pandemi yang bisa dilakukan mereview kembali rencana bisnis yang dimiliki IFC dengan melakukan pelatihan kepada anggotanya.

Lisa menambahkan, asosiasi sangat sibuk di masa pandemi dengan banyaknya coaching untuk para anggota, termasuk menguatkan tim. Dengan hibernasi di masa pandemik ini saling menguatkan tim, semua saling bahu membahu.

Sedangkan di segmen lain Nina Nugroho menyampaikan pertanyaan seputar strategi apa yang harus dimiliki oleh pelaku fesyen untuk recovery.

Ketika penjualan online menjadi salah satu pilihan, orang terbiasa melihat secara visual.

“Maka lakukan pemotretan dengan bagus, dengan angle-angle yang menarik. Apalagi banyak aplikasi editing sehingga banyak macam pilihan. Lalu buat konten video yang menarik. Mau belajar. Saya yang tadinya tidak tahu jadi tahu dan belajar sampai berkaset-kaset sendiri. Kok jadi luar biasa begini, ” katanya mengakhiri perbincangan

By Syaidah Azahra

Gadis kelahiran tahun 2000 yg masih kuliah di salah satu universitas, yang bercita-cita ingin menjadi pengusaha agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Gadis pemalu ini bergabung di lensautama.com sebagai penulis untuk menyalurkan hobi nya.

Komentar pembaca