Pihaknya juga menyarankan agar dalam waktu dekat KBSA memindahkan VFS Tasheel ke bandara-bandara keberangkatan jamaah haji.
“Saran konkret kami, dalam waktu dekat sebaiknya pihak-pihak terkait, terutama dalam hal ini KBSA sebagai pemegang kekuasaan masalah rekam biometric ini agar memindahkan VFS Tasheel ke airport-airport tempat keberangkatan jamaah haji,” pungkasnya.
Namun, jika seandainya saran pemindahan VFS Tasheel tersebut tidak dapat diaplikasikan, Sapuhi juga memberi saran alternatif sebagai solusi yaitu proses perekaman biometric tersebut diserahkan ke Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU).
“Apabila pemindahan lokasi-lokasi VFS Tasheel dirasa berat, maka solusi lainnya yang paling praktis adalah serahkan kepada PPIU yang memiliki izin, yakni sekitar 1.014 PPIU,” tutur Syam.
Menurutnya, apabila disebar ke PPIU yang memiliki domisili asalnya maka mereka akan lebih mengerti dan tahu bagaimana kondisi daerah masing-masing.