• 19 April 2024 13:12

LensaUtama

Jendela Cakrawala Indonesia

JakartaBosch Indonesia, perusahaan penyedia layanan dan teknologi otomotif global terkemuka, menghadirkan solusi teknologi otomotif komprehensif yang menitikberatkan pada masa depan mobilitas di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show 2018 (GIIAS 2018).

“Visi Bosch mengenai mobilitas masa depan didasari oleh keyakinan bahwa solusi yang dihadirkan harus dapat menjawab kebutuhan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat” jelas Andrew Powell, managing director Bosch di Indonesia.

“Kami merealisasikan visi ini dengan mengembangkan teknologi dan inovasi baru yang dapat membantu mewujudkan kondisi berkendara yang bebas kecelakaan dan bebas emisi. Itulah yang kami tampilkan di GIIAS tahun ini” tambahnya.

Bosch percaya bahwa setiap kematian yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas sangatlah disayangkan. Bosch telah lama menjadi pemimpin dalam upaya advokasi keselamatan jalan dan kendaraan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Menggunakan sensor cerdas, ESP mampu memeriksa 25 kali per detik apakah input kemudi pengemudi sesuai dengan arah perjalanan kendaraan yang sebenarnya.

Jika sistem mendeteksi adanya perbedaan dan mengidentifikasi bahwa laju kendaraan cenderung tidak stabil, ESP® akan mengintervensi dengan mengurangi torsi mesin guna memulihkan stabilitas. Bahkan jika perlu, sistem akan menerapkan pengereman pada masing-masing roda saat mendapati bahwa kendaraan berada dalam situasi berbahaya.

Baca Juga : Bosch Indonesia

Bosch telah menjadi pemimpin global dalam hal elektromobilitas. Karenanya, perusahaan terus mengalokasikan sejumlah besar dari dana litbangnya untuk memastikan bahwa powertrain siap untuk menghadapi masa depan, dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan dan sumber daya.

Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) telah menetapkan target untuk mengembangkan 2.200 mobil hibrida atau listrik dan 2,1 juta sepeda motor listrik pada tahun 2025 mendatang, dan Bosch siap mendukung visi pemerintah untuk mewujudkan mobilitas yang lebih bersih di Indonesia.

Sekitar 90 persen penyebab kecelakaan adalah kesalahan manusia; misalnya risiko yang tidak cepat terdeteksi, situasi yang tidak dinilai secara akurat, atau pengemudi yang bereaksi terlalu lambat atau salah.

Fitur dan fungsi cerdas seperti sistem bantuan pengemudi (driver assistance systems) akan membantu untuk menghindari, atau setidaknya mengurangi jumlah kesalahan yang disebabkan oleh manusia.

Memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh dari berbagai riset kecelakaan, Bosch telah mengembangkan berbagai sistem bantuan pengemudi, seperti Pengereman Darurat Otomatis (Automatic Emergency Braking), Dukungan Penjagaan Jalur (Lane Keeping Support) serta Bantuan Pandangan Samping (Side View Assist).

“Dengan menampilkan solusi bantuan pengemudi di ajang GIIAS, Bosch ingin meningkatkan kesadaran publik terhadap manfaat teknologi ini serta mengimbau masyarakat Indonesia agar mempertimbangkan ada tidaknya fitur-fitur penyelamat hidup di atas saat memutuskan untuk membeli mobil baru” papar Powell.

By Yudi Atmaja

https://lensautama.com

Komentar pembaca