• 29 Maret 2024 21:19

Bekraf Menarget PDB Ekraf Lebih dari Rp1.000 Triliun

ByMuhammad Yusuf

Feb 27, 2018
Bekraf Menarget PDB Ekraf Lebih dari Rp1.000 TriliunBekraf Menarget PDB Ekraf Lebih dari Rp1.000 Triliun

Bekraf Menarget PDB Ekraf Lebih dari Rp1.000 Triliun

Lensautama.com – Produk domestik bruto (PDB) bidang ekonomi kreatif ditarget naik menjadi lebih dari Rp1.000 triliun di tahun ini. Berbagai kegiatan pun digelar untuk mendukung pertumbuhan ekosistem ekonomi kreatif (ekraf) Tanah Air.

Kontribusi ekraf mengalami kenaikan pada 2016 menjadi Rp922,58 triliun dari Rp852,56 triliun di tahun sebelumnya. Hal ini membuat kontribusi ekraf terhadap PDB naik dari 7,38% menjadi 7,44%. Ekraf diyakini terus tumbuh dan berkembang di Indonesia dan tahun ini ditarget kontribusi mencapai lebih dari Rp1.000 triliun.

Selama tiga tahun keberadaan Bekraf, berbagai kegiatan telah dilakukan. Tahun ini kegiatan yang mendukung pengembangan ekosistem ekraf telah disusun dan mulai dilaksanakan, diantaranya Coding Mum, Bekraf Animation Conference (Beacon), Bekraf Creative Labs, Innovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON), Creative Training and Education (Create), Bekraf Festival, dan Orbit.

“Gagasan kreatif tak akan pernah habis sehingga diharapkan dapat menggantikan sumber daya alam (SDA) menjadi tulang punggung perekonomian nasional” ungkap Kepala Bekraf Triawan Munaf, Senin (26/2).

Kegiatan Bekraf Developer Day dan Bekraf for Pre-Startup juga kembali digelar dengan menyasar sejumlah kota di Indonesia. Pendampingan ke pelaku ekonomi kreatif melalui inkubator bisnis terus dilakukan. Upaya pengembangan ekraf tak hanya menyasar perseorangan dan komunitas tapi juga wilayah melalui kota kreatif dan desa kreatif. Berbagai ruang kreatif juga difasilitasi untuk dibuka.

Kemudahan akses permodalan pelaku ekraf diberikan melalui Dana Ekonomi Kreatif (Dekraf), Kredit Usaha Rakyat Ekonomi Kreatif (Kurekraf), IP Financing, optimalisasi crowdfunding, hingga mengadakan forum bagi investor dan filantropi ekraf.

Dukungan pengenalan (pemasaran) produk kreatif dari Indonesia juga dilakukan di dalam dan luar negeri untuk 16 subsektor ekonomi kreatif, yaitu: seni rupa, desain produk, desain komunikasi visual, desain interior, arsitektur, seni pertunjukan, kuliner, fotografi, kriya, fesyen, musik, periklanan, penerbitan, televisi & radio, aplikasi & pengembangan permainan (game), serta film, animasi, dan video.

Bekraf concern melindungi produk kreatif karya anak bangsa melalui bantuan pendaftaran hak kekayaan intelektual. Guna meningkatkan daya saing pelaku, dukungan sertifikasi dan pelatihan pun diberikan.

Kerja sama dengan berbagai pihak dilakukan untuk mendukung penguatan pengembangan ekonomi kreatif Tanah Air. Dalam kolaborasi pentahelix (akademisi, sektor bisnis, komunitas, pemerintah, dan media), media sangat berperan dalam menyampaikan dan menyebarkan informasi mengenai program dan kegiatan Bekraf, sehingga masyarakat di seluruh Indonesia bahkan dunia memahami apa yang sedang Bekraf perjuangkan untuk kemajuan ekonomi kreatif Indonesia.

Oleh karena itu, pada hari Senin ini (26/2) Bekraf menyelenggarakan Bincang Bareng Bekraf, eventspesial untuk Bekraf berdiskusi bersama para pimpinan redaksi dan jurnalis dengan tujuan tak lain meningkatkan hubungan baik antara instansi pemerintah dan pelaku media untuk mendukung perkembangan ekraf Indonesia. Bertempat di Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN), museum pertama di Indonesia yang menampilkan karya-karya seni modern dan kontemporer Indonesia dan dunia, bukti nyata pelaku kreatif Indonesia bahu-membahu bersama Bekraf membangun pengembangan ekraf Indonesia.Bekraf Menarget PDB Ekraf Lebih dari Rp1.000 Triliun

Komentar pembaca