Lensautama – Sebagai perusahaan pelumas nasional, PT Pertamina Lubricants terus berupaya untuk membangun generasi-generasi muda / tenaga muda produktif Indonesia untuk berkecimpung di industri otomotif khususnya dunia perbengkelan.
Melalui Sales Region III wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat bersama dengan PT Pertamina (Persero) Marketing Operation III, Pertamina Lubricants meluncurkan Program CSR untuk pertama kalinya yakni “Training Kewirausahaan & Product Knowledge Lubricants 2017” yang merupakan sesi pelatihan bisnis perbengkelan dan penanaman ilmu pelumas dan pelumasan kepada lebih dari 100 siswa-siswi SMKN 2 Pandeglang Banten. Dalam hal ini, SMKN tersebut juga memiliki misi untuk meningkatkan ilmu kewirausahaan perbengkelan dan pelumasan untuk lingkungan sekolah
“Pelatihan mengenai ilmu atau product knowledge mengenai pelumas dan pelumasan merupakan langkah awah dan juga salah satu bekal yang sangat bermanfaat bagi siswa SMKN 2 ini karena memang mereka terjun pada jurusan teknik mesin. Dan untuk melengkapi hal tersebut, kami memberikan juga sesi pelatihan wirausaha perbengkelan yang mudah-mudahan beguna untuk bekal mereka nanti.” Ungkap Abdul Hafid Rasjid selaku Sales Regional Manager DKI, Jabar dan Banten.
Dalam pelatihan ini, pembekalan kewirausahaan diisi olh Zulfikar selaku praktisi UKM dan product knowledge Pertamina Lubricants yang diberikan oleh Sahrudin selaku Area Sales Supervisor Jakarta Sales Region III.
Dalam kesempatan yang sama, Pertamina Lubricants juga memberikan pembekalan modal inkind kepada siswa berupa compressor, tool kit, serta paket pelumas Pertamina dimana seluruh siswa jurusan teknik mesin secara keseluruhan diberikan tantangan untuk dapat memulai bisnis bengkel berskala kecil dimana mereka harus dapat menjual pelumas Pertamina dan melakukan service ringan perbengkelan kepada rekan-rekan satu sekolah atau kepada guru.
“Program ini diluncurkan dalam rangka memberikan siswa SMK agar setelah lulus memiliki bekal dan pengalaman untuk lebih siap menghadapi dunia pekerjaan”. Diharapkan siswa dapat lebih fokus menghadapi dunia pekerjaan setelah mereka lulus dari pendidikan mereka.” Lanjut Hafid.