• 20 April 2024 08:43

LensaUtama

Jendela Cakrawala Indonesia

Mau Mudik Baca Penjelasan Rifat Tentang Mobil LCGC

Jakarta – Secara khusus, arus mudik di Indonesia tidak semata-mata diramaikan oleh mobil kelas MPV (multi purpose vehicle) atau SUV (sport utility vehicle). Tidak menutup kemungkinan pasar mobil LCGC (low cost green car) akan meramaikan arus mudik 2018 jika melihat dari berbagai faktor dan kondisi.

Namun Rifat Sungkar mengimbau bahwa mobil LCGC pada dasarnya adalah kendaraan yang didesain untuk di perkotaan. Jika Anda menggunakan mobil LCGC untuk pulang kampung atau keluar kota, perlu diketahui faktor resiko apa yang akan dihadapi.

Dasarnya mobil LCGC

“Perlu diingat bahwa pada dasarnya mobil LCGC ini minim fitur keselamatan. Travel suspensi mobil jenis ini juga pendek sehinggga membuat penumpang di dalamnya merasa tidak nyaman. Ukuran bannya pun kecil padahal seperti kita ketahui bersama, kerusakan jalan banyak bahkan lubang-lubang yang terdapat di jalan-jalan luar kota ukurannya bisa lebih besar daripada ban mobil LCGC. Jadi bisa dibilang faktor resiko menggunakan mobil LCGC untuk pulang kampung sangat tinggi” ungkap Rifat.

Sebenarnya bukan LCGC saja, karena bahaya di perjalanan bisa terjadi kepada siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Rifat memohon apapun jenis kendaraan yang Anda digunakan, lakukanlah manajemen waktu dengan baik.

“Saya imbau agar Anda tidak terburu-buru, tidak tergesa-gesa saat melakukan mudik. Ada tiga hal yang perlu Anda perhatikan dan persiapkan dengan baik, yaitu preparation, reaction, dan anticipation” ungkap Rifat.

Hal sederhana yang dapat Anda lakukan, seperti melakukan istirahat 15 menit setelah berkendara selama 3 jam untuk sekadar mengisi ulang tenaga dan menarik napas.

“Kita bukan robot dan itu adalah body hour kita. Jangan pernah memaksa dan ngotot. Istirahat itu alamiah. Lebih baik sabar sedikit daripada membahayakan diri sendiri atau orang-orang di sekitar” tambah Rifat.

Rifat juga mengomentari mengenai jalan tol baru yang pada bulan Ramadhan tahun ini mulai dibuka untuk umum. Ia mengatakan bahwa faktor resiko yang membahayakan dari sebuah jalan tol adalah cross wind atau angin yang bertiup dari samping.

“Saya mengimbau bagi Anda yang melewati jalan tol baru untuk selalu waspada, karena biasanya jalan tol baru itu punya titik-titik rawan yang kita tidak tahu di mana. Dan biasanya, bahaya yang paling mengancam adalah gejala cross wind atau angin samping dan kita tidak akan pernah tahu seberapa kencang angin bertiup ke arah Anda. Jadi mohon untuk jaga kecepatan kendaraan Anda dan patuhilah rambu-rambu di tol” jelas Rifat

Terlepas dari itu semua, Rifat mengingatkan untuk selalu mempersiapkan moral kita sebagai pengemudi, karena sebagai pengemudi kita juga bertanggung jawab atas segala sesuatu yang menyangkut keselamatan.

By Yudi Atmaja

https://lensautama.com

Komentar pembaca