lensautama – Kesabaran manajemen Juventus akhirnya mencapai batas. Klub raksasa Serie A itu resmi memecat Igor Tudor dari posisi pelatih kepala, Senin (27/10/2025), setelah performa tim terus menurun di awal musim Liga Italia 2025/2026.
Dalam keterangan resmi di laman klub, Juventus juga memastikan bahwa pemutusan kerja sama tersebut mencakup tiga anggota staf Tudor: Ivan Javorcic, Tomislav Rogic, dan Riccardo Ragnacci.
“Juventus FC mengumumkan bahwa pada hari ini klub telah memberhentikan Igor Tudor dari jabatannya sebagai pelatih tim utama putra, beserta stafnya. Klub mengucapkan terima kasih atas profesionalisme serta dedikasi mereka, dan mendoakan yang terbaik di masa depan“ tulis pernyataan resmi klub.
Sebagai langkah darurat, Juventus menunjuk pelatih tim U-23, Massimo Brambilla, untuk mendampingi skuad utama dalam laga kontra Udinese, Kamis (30/10/2025).
Brambilla diharapkan mampu memberikan stabilitas sementara waktu sembari manajemen mencari pelatih tetap baru. Beberapa nama disebut masuk radar, termasuk Antonio Conte dan Gennaro Gattuso.
Igor Tudor resmi menangani Juventus pada Maret 2025, menggantikan Thiago Motta, dengan harapan dapat membawa kembali kejayaan Si Nyonya Tua. Namun kenyataan berkata lain.
Dari 11 pertandingan yang ia pimpin di semua kompetisi, Juventus hanya meraih 12 poin dan kini terdampar di posisi kedelapan klasemen sementara Serie A.
Sebelum keputusan pemecatan diumumkan, Igor Tudor sempat menyatakan bahwa dirinya tidak terlalu memikirkan masa depan di Turin dan hanya fokus memperbaiki performa tim. Namun, manajemen Juventus tampaknya tak ingin menunggu lebih lama.
Langkah cepat ini diambil demi menyelamatkan musim klub yang mulai terancam gagal bersaing di papan atas.
Media Italia menyebut pemecatan Tudor sudah “tak terelakkan”, mengingat tekanan dari para pendukung yang semakin keras, serta performa yang tidak kunjung membaik meski sudah mendapat dukungan penuh dari manajemen pada awal musim.
Kepergian Igor Tudor membuka babak baru bagi Juventus. Klub kini fokus mencari pelatih yang bisa mengembalikan mental juara dan gaya bermain atraktif khas Bianconeri.
