lensautama – Liverpool tengah menghadapi krisis serius. Untuk pertama kalinya sejak tahun 2014, The Reds menelan empat kekalahan beruntun di semua kompetisi. Kekalahan terbaru terjadi saat menjamu rival abadi, Manchester United (MU), di Anfield dalam lanjutan Liga Inggris 2025/2026, Minggu (19/10).
Pertandingan yang penuh gengsi ini berakhir pahit bagi Liverpool, yang kalah 1-2 dari Manchester United. Tim tamu tampil luar biasa di bawah arahan pelatih anyar Ruben Amorim. Gol cepat Bryan Mbeumo di menit ke-2 mengejutkan publik Anfield.
Meski Cody Gakpo sempat menyamakan kedudukan di menit ke-78, Harry Maguire menjadi penentu kemenangan MU lewat sundulan akurat enam menit berselang.
Kemenangan ini sangat bersejarah bagi MU karena merupakan kemenangan pertama mereka di Anfield dalam sembilan tahun terakhir, sekaligus kemenangan liga kedua berturut-turut di era Amorim.
Meski secara statistik Liverpool lebih dominan, dengan penguasaan bola dan jumlah peluang yang lebih tinggi, efektivitas MU tak terbantahkan. Mereka mencetak dua gol dari hanya tiga tembakan tepat sasaran.
Kapten MU, Bruno Fernandes, menilai tekanan atmosfer Anfield justru memberikan motivasi lebih bagi skuadnya. “Kami tahu mereka akan menekan di 10 menit awal. Tapi tekanan dari suporter justru membuat Liverpool grogi dan terburu-buru,” ujarnya usai laga.
Sebelum kekalahan dari MU, Liverpool sudah lebih dulu dikalahkan oleh Crystal Palace, Chelsea, dan Galatasaray. Empat kekalahan beruntun ini membuat posisi pelatih Arne Slot berada di ujung tanduk.
Tagar #SlotOut menggema di media sosial sebagai bentuk kekecewaan fans terhadap performa tim. Kritik pun mengarah pada keputusan manajemen yang menunjuk Slot sebagai pengganti Jürgen Klopp, terutama setelah klub menggelontorkan dana besar di bursa transfer.
“Andaikan Klopp diberi separuh dana belanja Slot, Liverpool pasti sudah dominasi Eropa lima tahun terakhir,” tulis salah satu pendukung frustrasi di X (sebelumnya Twitter).
Musim panas lalu, Liverpool menjadi salah satu klub dengan belanja tertinggi, menghabiskan sekitar 480 juta euro untuk mendatangkan sejumlah pemain bintang, termasuk Alexander Isak dan Florian Wirtz. Namun, performa tim justru menurun drastis.
Saat ini, Liverpool tertahan di peringkat ketiga klasemen sementara Liga Inggris, tertinggal dari Arsenal dan Manchester City. Sementara itu, Manchester United mulai menunjukkan tren positif dan kini hanya terpaut dua poin dari rival mereka, naik ke posisi kesembilan.
Dengan performa yang terus menurun dan tekanan dari suporter yang semakin besar, Liverpool perlu segera bangkit jika tak ingin kehilangan momentum di musim 2025/2026. Jadwal padat di Liga Inggris dan Liga Champions menanti, dan ketajaman serta konsistensi permainan harus segera dikembalikan.