Tangsel – Kehadiran AMMDes sejalan dengan fokus pemerintah dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat dan terus mendorong pemanfaatan dan pengembangan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes).
“Upaya kami membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa yang diwujudkan melalui pendekatan untuk mengatasi ketimpangan dan mengembangkan potensi yang ada di pedesaan” Ujar Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian.
“Diharapkan alat multifungsi ini dapat meningkatkan produktivitas sehingga dapat juga membawa kesejahteraan masyarakat” Ujarnya.
Saat ini AMMDes memiliki kapasitas produksi sebanyak 3.000 unit per tahun dan rencananya perusahaan akan meningkatkan kapasitas terpasangnya menjadi 12 ribu unit per tahun di 2020.
“Komponen lokal AMMDes sudah lebih dari 70 persen dan untuk muatan penuh mencapai 700 kg dan variasi kemiringan 20 hingga 30 derajat” Papar Airlangga.
AMMDes telah diminati oleh negara-negara lain. Hal ini ditandai dengan penandatangan Letter of Intent antara PT. Kreasi Mandiri Wintor Distributor sebagai perusahaan distribusi AMMDes-KMW dengan PT. Repindo Jagad Raya tentang rencana ekspor 10 ribu unit AMMDes dalam hingga 2023 ke 49 dan beberapa negara di Asia Tenggara.
Pada kegiatan The 2nd AMMDes Summit juga dilakukan serah terima AMMDes Ambulance Feeder sebanyak dua unit dari PT. KMWI kepada United States Agency for International Development (USAID) untuk kebutuhan pelayanan kesehatan.
“Mesin diesel yang digunakan pada model ini telah mengalami penyesuaian untuk mendapatkan performa yang lebih baik di medan off road dan berbukit, model ini juga mengaplikasikan sistem penggerak tunggal yang dirancang dengan kecepatan maksimal 30 km per jam dan kapasitas silinder sebesar 650 cc atau setara dengan 14 HP” Jelas Harjanto, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin.
Selain itu, model ini dilengkapi dengan differential lock sebagai fitur pengunci roda belakang sehingga dapat bergerak secara bersamaan untuk menambah traksi saat melintasi jalan yang buruk.
Fungsi AMMDes ini sudah dimanfaatkan di tiga wilayah yang terkena dampak gempa di Provinsi Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu, yakni di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala melalui bantuan lima unit dari Kemenperin.
“Saat ini, AMMDes telah diproduksi massal dengan pengembangan aplikasi untuk pertanian, perkebunan, perikanan, kesehatan, dan tanggap darurat bencana,” imbuhnya.
“Kebutuhan air bersih dan air minum memang sangat penting, karena selain digunakan untuk memasak dan lainnya, air yang dihasilkan oleh AMMDes juga langsung diminum dan telah mendapatkan sertifikat layak minum dari dinas kesehatan” Ujar Harjanto.
Kemenperin akan terus mendorong pengembangan AMMDes sebagai salah satu karya anak bangsa yang perlu diapresiasi karena wujud kemandirian industri nasional.