Barcelona Dibantai Sevilla 1-4

lensautama – Malam kelam menyelimuti Barcelona usai dibantai Sevilla dengan skor telak 1-4 di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan dalam lanjutan La Liga 2025/2026. Kekalahan ini memutus tren tak terkalahkan Barca dalam tujuh laga awal musim dan mempertegas krisis performa tim asuhan Hansi Flick di semua lini.

Datang dengan kepercayaan diri tinggi, Barcelona justru tampil di bawah ekspektasi. Gol-gol dari Alexis Sanchez, Isaac Romero, Jose Angel Carmona, dan Akor Adams membuat Blaugrana tak berdaya. Satu-satunya gol hiburan dicetak oleh Marcus Rashford, namun tak cukup untuk membalikkan keadaan.

Ironisnya, kiper Wojciech Szczesny justru menjadi pemain terbaik di laga tersebut meskipun kebobolan empat gol. Penjaga gawang asal Polandia itu mencatat beberapa penyelamatan penting yang mencegah Barcelona kalah dengan skor lebih besar.

Namun, performa gemilang Szczesny tidak ditopang rekan-rekannya. Lini belakang Barcelona terlihat rapuh dan kehilangan koordinasi, sementara lini tengah tak mampu mengalirkan bola secara efektif. Di lini depan, Robert Lewandowski kembali gagal menunjukkan tajinya dan tampil frustrasi sepanjang pertandingan.

Ini salah satu penampilan terburuk Barcelona musim ini tulis salah satu media Spanyol, menggambarkan kejatuhan klub Catalan tersebut.

Puncak penderitaan Barcelona terjadi saat Lewandowski gagal mengeksekusi penalti di akhir laga. Tendangan itu seharusnya menjadi peluang untuk memperkecil ketertinggalan dan memulihkan moral tim, tetapi justru mempertegas buruknya malam bagi Blaugrana.

Kekalahan ini menjadi yang kedua secara beruntun bagi Barcelona, setelah sebelumnya tumbang dari Paris Saint-Germain di ajang Liga Champions. Hasil ini juga membuat Barca harus rela turun ke posisi kedua klasemen La Liga dengan 19 poin, digeser oleh rival abadinya Real Madrid yang kini mengoleksi 21 poin usai menang 3-1 atas Villarreal.

Meski baru awal musim, hasil negatif ini menimbulkan tanda tanya besar terhadap proyek baru Hansi Flick di Camp Nou. Dengan lini belakang yang goyah, lini tengah minim kreativitas, dan lini depan yang kehilangan efektivitas, Barcelona tampaknya harus segera berbenah jika tak ingin tertinggal lebih jauh dalam perburuan gelar.

Komentar pembaca