Jakarta – Persiapan Timnas Indonesia U-17 menuju Piala Dunia U-17 2025 di Qatar semakin serius dan intensif. Setelah menjalani pemusatan latihan (training camp) selama sebulan di Bali, PSSI berencana menggelar ajang uji coba bertajuk Piala Kemerdekaan pada Agustus ini, yang akan berlangsung di Medan, Sumatera Utara.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa pengelolaan sepak bola nasional, khususnya untuk Timnas U-17, bukan hal yang mudah. Menurutnya, berbagai agenda penting harus disiapkan secara bersamaan agar Timnas Indonesia U-17 siap tampil maksimal di ajang internasional.
“Setelah Piala AFF yang jadi persiapan Timnas U-23 menuju AFC U-23, sekarang fokus kita sudah harus beralih ke Piala Dunia U-17 yang digelar November nanti. Training camp sudah berjalan di Bali, dan sebagai pelengkap, kita akan adakan Piala Kemerdekaan sebagai ajang uji coba“ ujar Erick Thohir di Senayan, Jakarta.
Turnamen uji coba ini akan menjadi momen penting bagi Timnas Indonesia U-17 dalam memantapkan strategi dan memperkuat performa pemain. PSSI sengaja memilih Medan, Sumatera Utara sebagai lokasi penyelenggaraan, sebagai bentuk apresiasi atas perbaikan infrastruktur sepak bola yang dilakukan pemerintah daerah.
“Kita tidak ingin terlalu Jawa sentris, dan ini juga sebagai bentuk penghargaan kepada daerah yang sudah membenahi stadion dan fasilitasnya. Venue yang dipilih merupakan stadion yang pernah digunakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun lalu“ kata Erick.
Untuk peserta Piala Kemerdekaan, PSSI sudah memastikan keikutsertaan tim dari Afrika Selatan dan Tajikistan. Satu slot lagi masih dibuka, dan PSSI mengincar tim dari Amerika Latin untuk menambah variasi lawan yang dihadapi Timnas Indonesia U-17. Namun, kendala jarak tempuh menjadi tantangan utama.
“Kalau dari Amerika Latin sulit, kita akan mencari tim yang lebih dekat agar bisa ikut mengisi turnamen ini. Rencananya tiga pertandingan sudah cukup untuk ajang uji coba ini“ tambah Erick.
Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, memanfaatkan turnamen Piala Kemerdekaan untuk menguji performa dan taktik para pemain muda Garuda Muda. Lawan yang dipilih juga sengaja disesuaikan dengan karakter tim yang akan dihadapi di Grup H Piala Dunia U-17, yaitu Brasil, Zambia, dan Honduras.
Selain itu, PSSI juga menyiapkan keberangkatan Timnas Indonesia U-17 lebih awal ke Qatar agar para pemain bisa beradaptasi dengan suhu dan kondisi lapangan yang unik.
“Piala Dunia U-17 nanti berbeda, karena pertandingan tidak berlangsung di stadion besar, melainkan di lapangan seperti festival yang bisa mempengaruhi konsentrasi pemain. Kami pastikan fasilitas di Qatar sudah standar internasional dan kondisi lapangan baik agar pemain bisa tampil maksimal tanpa cedera“ jelas Erick Thohir.
Tidak hanya fokus pada Timnas Indonesia U-17, PSSI juga sedang membangun fondasi kuat untuk seluruh jenjang Timnas, termasuk tim putri, demi menciptakan ekosistem sepak bola nasional yang merata hingga ke daerah-daerah.
“Kami ingin membangun strata Timnas dari U-17 sampai senior, termasuk Timnas Putri. Ini juga memberi kesempatan seluruh masyarakat Indonesia menyaksikan Timnas. Human capital di daerah harus dibangun agar penyelenggaraan sepak bola di daerah semakin baik“ tutup Erick.