Tak Semua Driver Ojek Online di Tangsel Ikut Demo, Banyak yang Pilih Off Bid

Tangsel – Aksi unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan oleh ribuan driver ojek online (ojol) di Jakarta, Selasa (20/5), tidak diikuti oleh seluruh pengemudi di daerah penyangga seperti Tangerang Selatan (Tangsel).

Sebagian besar driver di wilayah ini memilih untuk off bid atau mematikan aplikasi sebagai bentuk solidaritas, tanpa turun langsung ke lokasi demonstrasi.

Diketahui, demo akbar ojol digelar di tiga titik strategis ibu kota, yakni Patung Kuda, Gedung DPR/MPR, dan Kantor Kementerian Perhubungan. Para pengemudi menyuarakan lima tuntutan utama, termasuk penetapan batas maksimal potongan aplikasi sebesar 10 persen serta penghapusan program-program yang dianggap merugikan driver.

Budi, Ojol tangsel, mengatakan bahwa meski dirinya tidak turun ke jalan, ia tetap menghentikan aktivitas operasional selama aksi berlangsung. Saya pribadi off bid sebagai bentuk dukungan moral. Teman-teman komunitas kami juga melakukan hal serupa.

Ia menambahkan bahwa keputusan untuk bergabung atau tidak dalam aksi demo sepenuhnya adalah hak masing-masing driver ojek online, karena banyak di antara mereka yang bekerja secara independen alias single fighter.

“Kami tidak bisa memaksa. Tapi bagi yang tetap narik, kami imbau jangan pakai atribut sebagai bentuk menghargai teman-teman yang sedang berjuang di Jakarta” kata Budi kepada lensautama

Adapun lima tuntutan utama yang dibawa oleh para driver dalam aksi tersebut meliputi:

  1. Mendesak Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memberikan sanksi kepada aplikator yang melanggar regulasi seperti Permenhub PM 12 Tahun 2019 dan Kepmenhub KP 1001 Tahun 2022.

  2. Meminta Komisi V DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kemenhub, aplikator, dan asosiasi pengemudi.

  3. Menuntut batas potongan aplikasi maksimal 10 persen.

  4. Meminta revisi tarif penumpang serta penghapusan program seperti aceng, slot, hemat, dan prioritas yang dianggap merugikan.

  5. Mendorong penetapan tarif layanan makanan dan pengiriman barang secara adil, dengan melibatkan asosiasi driver, aplikator, regulator, dan YLKI.

Di tengah aksi, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Aan Suhanan, menerima perwakilan driver ojol dalam sebuah audiensi yang berlangsung di Patung Kuda. Dalam pertemuan tersebut, Kemenhub berjanji akan menyerap aspirasi yang disampaikan para pengemudi dan membahasnya lebih lanjut bersama pihak terkait.

“Intinya kita menyerap aspirasi mereka, teman-teman dari mitra, kita serap. Tentu kita akan bahas berikutnya” jelasnya.

Meski tidak semua driver ojek online ikut serta dalam aksi turun ke jalan, gelombang solidaritas yang terbangun melalui aksi off bid menunjukkan bahwa keresahan terhadap kebijakan aplikator dirasakan merata di seluruh wilayah, termasuk Tangsel.

Para driver berharap agar pemerintah dapat segera merespon tuntutan mereka demi terciptanya ekosistem kerja yang lebih adil dan berkelanjutan.

Komentar pembaca