Jakarta – JEC Eye Hospitals and Clinics melalui cabangnya, RS Mata JEC @ Kedoya, meluncurkan layanan inovatif bernama Dry Eye Spa. Mengombinasikan terapi medis dengan relaksasi layaknya spa, layanan ini menawarkan pendekatan baru dalam penanganan mata kering. JEC @ Kedoya pun menjadi rumah sakit mata pertama di Indonesia yang menghadirkan layanan berkonsep ini.
Ketua Dry Eye Service JEC Eye Hospitals and Clinics, Dr. dr. Nina Asrini Noor, SpM, menekankan bahwa gaya hidup digital sangat memengaruhi kesehatan mata. Screen time yang intensif mengubah pola berkedip seseorang, yang dapat meningkatkan kekeringan permukaan mata dan memicu siklus dry eye.
Menurut laporan Backlinko tahun 2024, rata-rata waktu tatap layar masyarakat Indonesia mencapai 7 jam 38 menit per hari. Faktor eksternal seperti paparan AC dan polusi udara juga memperparah kondisi mata kering.
Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) melaporkan bahwa prevalensi mata kering secara global berkisar antara 5-50%, sedangkan di Asia Tenggara mencapai 20-52,4%. Di Indonesia, angka tersebut mencapai 27,5%, dengan lebih dari 72.000 pasien mata kering yang telah ditangani oleh jaringan JEC selama dua tahun terakhir.
Dry eye merupakan gangguan pada permukaan mata yang ditandai dengan hilangnya keseimbangan komponen air mata dan peradangan. Gejalanya meliputi mata merah, kering, berair, sensasi berpasir, hingga perih dan nyeri.
Faktor risiko lain yang memicu mata kering termasuk usia di atas 50 tahun, penggunaan lensa kontak, konsumsi obat-obatan tertentu, serta kondisi kesehatan seperti diabetes melitus.
“Peluncuran Dry Eye Spa bertujuan tidak hanya untuk menangani mata kering secara medis tetapi juga memberikan relaksasi. Mata juga butuh rehat. JEC Dry Eye Spa hadir sebagai solusi untuk memberikan kenyamanan dan penyembuhan bagi mata” Ungkap Dr. dr. Nina Asrini Noor, SpM.
Layanan ini diawali dengan konsultasi bersama dokter spesialis dry eye. Pasien kemudian menjalani terapi menggunakan alat steam atomizer, masker mata berteknologi terdepan yang menghasilkan getaran ultrasonik untuk mengubah larutan khusus menjadi molekul halus yang meresap ke permukaan mata. Sensasi sejuk yang dihasilkan membantu meredakan gejala mata kering secara instan.
“JEC Dry Eye Spa membantu mengatasi gejala seperti mata mengganjal, berpasir, perih, dan nyeri, serta menjaga kelembaban alami mata. Terapi rutin dua pekan sekali dapat mencegah memburuknya dry eye, meningkatkan produktivitas, dan kualitas hidup pasien” tambahnya
JEC Dry Eye Spa merupakan bagian dari fasilitas terpadu mata kering JEC Dry Eye Service di RS Mata JEC @ Kedoya. Dengan fasilitas lengkap dan teknologi modern, layanan ini mencakup edukasi, diagnostik, dan terapi untuk mata kering.
Pemeriksaan dry eye di JEC meliputi:
– Dry Eye Questionnaire
– Schirmer Test untuk menilai volume air mata
– Tear Break Up Time (TBUT) untuk mengukur stabilitas air mata
– Ocular Surface Staining untuk menilai tingkat peradangan
– Meibography untuk memeriksa kondisi kelenjar Meibom
– Keratograph untuk menilai permukaan mata dan stabilitas lapisan air mata
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pasien akan mendapatkan terapi yang sesuai, seperti artificial tears substitute, punctal plug, obat anti-inflamasi dan antibiotik, autologous serum tetes mata, Intense Pulse Light (IPL), hingga Dry Eye Spa.
“Peluncuran Dry Eye Spa semakin memperkuat solusi komprehensif RS Mata JEC @ Kedoya bagi pasien dengan mata kering. Kami berharap layanan ini dapat memberikan pengalaman perawatan yang lebih nyaman dan hasil terapi yang lebih optimal” jelas Dr. Jenny Darmawan, MARS, Wakil Direktur Medik dan Keperawatan RS Mata JEC @ Kedoya.