Jakarta – PT Sokonindo Automobile sudah menghadirkan kendaraan listrik untuk konsumen di Indonesia, sistem penggerak yang berbeda antara kendaraan listrik dengan kendaraan internal combustion engine membuat penggunaan, perawatan, hingga penangannya di kondisi darurat berbeda. Salah satu yang perlu diantisipasi adalah ketika kendaraan listrik mogok dan penangannya.
Hal pertama yang harus diperhatikan oleh pengguna kendaraan listrik apabila mengalami mogok di tengah perjalanan adalah harus tenang. Pastikan semua penumpang dalam kondisi baik dan kendaraan diusahakan bisa di posisi yang aman.
Perhatikan juga kendaraan derek yang digunakan menggunakan model flatbed, sehingga posisi kendaraan yang mogok bisa digendong sepenuhnya di atas kendaraan derek. Penggunaan kendaraan derek model flatbed ini untuk meminimalisir kerusakan di motor penggerak apabila dipaksa diderek atau bahkan di dorong terlalu jauh.
Herry Bertus Windyarto, Deputy Head of Customer Service Division PT Sokonindo Automobile mengatakan, kendaraan listrik menggunakan motor penggerak untuk memutar roda dan komponen ini tidak bisa bekerja apabila kendaraan dalam kondisi mati.
“Gunakan derek flatbed apabila kondisi kendaraan mogok, dan segera antarkan kendaraan ke bengkel resmi untuk mendapatkan penanganan yang optimal dari mekanik kami yang sudah terlatih dan jaminan suku cadang yang original” ujarnya
Model Seres E1 menggunakan Permanent Magnet Synchronous Motor di roda belakang dengan dukungan transmisi otomatis. Jika kendaraan yang dihargai mulai dari Rp189 juta (on the road DKI Jakarta) ini mengalami mogok dan hendak diderek, hal pertama yang dilakukan adalah memindahkan transmisi ke posisi Netral.
Kemudian Seres E1 bisa didorong untuk naik ke atas truk derek dan digendong di atasnya. Para insinyur memberikan toleransi untuk mendorong Seres E1 sejauh ±10 Meter. Setelah sampai di atas flatbed, transmisi bisa dipindah ke posisi parking dan roda dikunci untuk mengamankan selama di atas.